PENGANTAR MANAJEMEN



EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Menjelaskan keadaan pada saat teori manajemen pertama kalinya dikembangkan dan menguraikan berbagai cara memanfaatkan suatu teori
n  Memberikan fokus yang mantap untuk memahami apa yang kita alami. Sebuah teori menyediakan kriteria untuk menentukan apa yang relevan.
n  Mempermudah kita berkomunikasi dengan efisien dan dengan demikian bergerak ke arah hubungan yang semakin lama semakin kompleks dengan orang lain.
n  Menantang kita untuk terus belajar mengenai dunia kita.

MANAJEMEN ILMIAH
F.W Taylor (1856-1915) (bpk manajemen ilmiah)
1.    Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.
2.    Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggungjawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya.
3.    Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja
4.    Kerja sama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan tenaga kerja.

Frank and Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878 – 1972)(pelopor pengembangan gerak dan waktu)
1.    Tertarik terhadap masalah efisiensi, terutama untuk menemukan cara terbaik pengerjaan suatu tugas.
2.    Membentuk para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.

Henry L. Gantt (1861 – 1919)
1.    Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenagakerja dan manajemen.
2.    Seleksi ilmiah tenaga kerja.
3.    Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
4.    Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
5.    Kontribusi terbesarnya adalah penggunaan metode grafik yang dikenal “Gantt Chart”, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.

Harrington Emerson (1853 – 1931)
n  Prinsip efisiensi
  1. tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
  2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
  3. Adanya staf yang cakap.
  4. Disiplin.
  5. Balas jasa yang adil.
  6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi
  7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja
  8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul, metoda dan waktu setiap kegiatan.
  9. Kondisi yang distandardisasi.
  10. Operasi yang distandaridsasi.
  11. Instruksi praktis tertulis yang standar
  12. Balas jasa efisiensi – rencana insentif.
n  Teori organisasi Klasik

Henry Fayol (1841 – 1925)
Dalam teori administrasinya memerinci manajemen menjadi 5 unsur: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi 6 kegiatan, yang semuanya saling tergantung satu dengan yang lain, yaitu: teknik (produksi dan manufacturing produk), komersial (pembelian bahan baku dan penjualan produk), keuangan (perolehan dan penggunaan modal), keamanan (perlindungan karyawan dan kekayaan), akuntansi (pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca dan pengumpulan data statistik), manajerial.

PRINSIP MANAJEMEN FAYOL :
1.      Pembagian kerja, semakin orang spesialis, semakin efisien mereka mengerjakan tugasnya.
2.      Wewenang. Hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
3.      Disiplin. Harus ada respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi.
4.      Kesatuan komando. Setiap karyawan harus mendapatkan instruksi dari satu orang.
5.      Kesatuan dalam pengarahan. Operasi dalam organisasi yang mempunyai obyektif sama harus diarahkan hanya oleh seorang manajer menggunakan satu rencana.
6.      Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum.
7.      Imbalan. Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan harus adil untuk bawahan dan majikan.
8.      Sentralisasi. Mengurangi peran bawahan dalam pembuatan keputusan adalah sentralisasi. Meningkatkan peran mereka adalah desentralisasi.
9.      Hirarkhi. Garis wewenang dan perintah yang jelas.
10.   Susunan. Material dan orang harus berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
11.   Keadilan. Manajer harus adil dan bersahabat kepada bawahannya.
12.   Stabilitas staf. Turnover TK yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi organisasi.
13.   Inisiatif. Bawahan harus diberi kebebasan menjalankan dan menyelesaikan rencananya, meski kesalahan terjadi.
14.   Esprit de corps. Kesatuan adalah kekuatan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat corps.

James D. Mooney
Eksekutif General Motors, mengkategorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu:
n  Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.
n  Prinsip skalar: prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
n  Prinsip fungsional: adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbeda.
n  Prinsip staf: kejelasan perbedaan antara staf dan lini.

Mary Parker Follet (1868 – 1933)
n  Percaya bahwa tidak seorang pun dapat menjadi seorang yang utuh kecuali sebagai anggota sebuah kelompok, manusia tumbuh lewat hubungan mereka dengan manusia yang lain dalam organisasi.
n  Dia menganggap keyakinan Taylor benar bahwa pekerja dan manajemen mempunyai tujuan yang sama sebagai anggota organisasi yang sama, tetapi dia percaya bahwa pembedaan artifisial antara manajer (pemberi perintah) dan bawahan (penerima perintah) mengaburkan kemitraan alami ini. Dia percaya pada kekuatan kelompok, tempat individual dapat menggabungkan bakat yang berbeda-beda menjadi sesuatu yang lebih besar.

Chaster I. Barnard (1886 – 1961)
n  Pendapatnya organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi utama manajemen menurut pandangannya adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

ALIRAN TINGKAH LAKU: ORGANISASI ADALAH MANUSIA (ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI)
n  Hugo Munsterberg (1863 – 1916): pencetus psikologi industri dan disebut bapak psikologi industri. Dalam bukunya Pshichology and Industrial Efficiency, dia menguraikan penerapan peralatan-peralatan psikologi untuk membantu pencapaian tujuan produktivitas. Untuk peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui: (1) penemuan best possible person; (2) penciptaan best possible work; (3) penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.
Elton Mayo (1880 – 1949) dan percobaan Hawthorne
n  Dibantu asisten risetnya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dickson, mengadakan studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric dari tahun 1927-1932.
n  Penelitian dimulai sebagai usaha menemukan hubungan antara tingkat penerangan di tempat kerja dengan produktivitas pekerja. Karyawan sebagai sample dibagi dengan penerangan terang sengaja dilakukan dengan hasil produktivitas meningkat.
n  Sampel lain dengan penerangan yang lebih buruk, hasil menunjukkan produktivitas beberapa ada yang meningkat. Sehingga disimpulkan terdapat faktor lain yang mempengaruhi produktivitas karyawan selain penerangan.
n  Dalam percobaan selanjutnya, sampel ditempatkan di ruang terpisah dengan sejumlah variabel diubah-ubah seperti upah dinaikkan, lama waktu istirahat yang bervariasi dilakukan ditambah supervisi yang simpatik untuk memperkuat motivasi mereka untuk memperbaiki prestasi kerja.
n  Para peneliti menyimpulkan bahwa kelompok kerja informal, lingkungan sosial dari karyawan mempunyai pengaruh positif.

1. Pendekatan Sistem (System Approach)
n  Pandangan bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
n  Teori ini meramalkan bahwa aktivitas setiap segmen organisasi mempengaruhi aktivitas segmen lainnya dengan tingkat pengaruh yang berbeda.                                                       
n  Manajer produksi yang berorientasi sistem hanya membuat keputusan mengenai jadwal setelah mereka memikirkan dampak dari keputusan ini pada departemen lainnya.
n  Intinya adalah manajer tidak dapat berfungsi hanya dalam batas-batas bagan organisasi tradisional.
n  Manajer sistem memahami pentingnya jaringan hubungan bisnis untuk usaha mereka.
2. Pendekatan Kontingensi/Situasional
n  Pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.
n  Tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang dalam situasi tertentu, dan pada waktu tertentu paling baik memberikan kontribusi pada pencapaian sasaran manajemen.



PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN

PENGERTIAN DASAR
Manajemen berasal dari kata to manage :mengatur
Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diingini.
         Apa yang diatur?
Semua unsur-unsur manajemen yang terdiri dari ( 6M : money, methods, materials, machines, men,  and market)
         Kenapa harus di atur?
Agar 6M tersebut lebih berdaya guna, terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.
         Siapa yang mengatur?
Adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruktur, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju dan terarah kepada tujuan yang diinginkan.
         Bagaimana mengaturnya?
Melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen. (Planning, organizing, directing, and controlling).
         Dimana harus diatur?
Peraturannya dapat dilakukan di dalam suatu organisasi, sebab dalam organisasi inilah tempat kerja sama, proses manajemen, pembagian kerja, koordinasi, integrasi dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan tercapai.


DEFINISI MANAJEMEN
n  Mary Parker Follet: seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
n  Stoner: proses perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
n  Peter drucker,   manajemen  adalah pencapaian sasaran –sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan , pengorganisasian ,kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.
n  GR Terry. Upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan  dengan mempergunakan orang lain.
n  Koont & Donnel, kerjasama individu kearah pencapaian tujuan bersama , diorganisir kedlm suatu bentuk perkumpulan formal.
KESIMPULAN :
Manajemen merupakan seni mengelola dan mempengaruhi aktivitas  orang lain dalam organisasi secara profesional melalui proses perencanaan, pengorganisasian, usaha usaha anggota organisasi untuk mencapai tujuan.
Pengertian Manajer
Manajer berarti setiap orang yg mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya sumberdaya organisasi lainnya.

Sedang Organisasi adalah wadah/unit terkoordinasi yg memungkinkan anggotanya mencapai tujuan yg tidak dapat dicapai oleh individu secara individual.

Tugas Tugas Yang Dilakukan Manajer
1.      Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
2.      Manajer memadukan & menyeimbangkan tujuan saling bertentangan dan menetapkan prioritas.
3.      Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
4.      Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
5.      Manajer adalah seorang mediator
6.      Manajer adalah seorang politisi
7.      Manajer adalah seorang diplomat
8.      Manajer mengambil keputusan yang sulit

n  Conceptual skill
n  Human skill
n  Technical skill
Klasifikasi Manajer
n  Top manager
n  Middle manager
n  First-line manager

         Functional manager: 
         General manager: 
          




Pengambil keputusan
Pengusaha
Mengajukan proyek perbaikan, ide baru, delegasi tanggungjawab 
Penanganan gangguan
Melakukan tindakan korektif jika ada perselisihan
Alokator sumberdaya
Menyusun skedul, anggaran, menentukan prioritas
Negosiator
Wakil departemen

Interpersonal
Kepala figur
Melakukan tugas seremoni dan simbolis
Pemimpin
Mengarahkan, memotivasi, melatih, menasehati, dan berkomunikasi dengan bawahan
Penghubung
Memelihara network didalam maupun diluar organisasi


























ORGANISASI BERKINERJA TINGGI



KINERJA RENDAH
  1. Tidak mau mengadopsi ide baru
  2. Menunggu sampai rusak baru diperbaiki
  3. Pengambil resiko dihukum bila gagal
  4. Inovasi untuk perbaikan tidak dihargai
  5. Hanya sedikit kesempatan belajar hal baru
  6. Tidak ada penghargaan bagi pembelajar
  7. Kecil peluang belajar dari pekerjaan
  8. Karyawan tidak diberi waktu ekstra untuk belajar hal baru
  9. Cross-training dianggap tidak perlu
  10. Training untuk manager hanya aspek teknis saja.
  11. Pekerjaan dibuat simpel dengan juklak dan juknis.
  12. Pekerja tidak diberi hak untuk mengambil keputusan dalam kerja.
  13. Pekerja hanya tunggu perintah.
  14. Pekerja hanya kerja sendiri
  15. Pekerja melakukan hal yang  sama dalam jangka panjang
  16. Pekerja hanya mengerjakan bagian kecil dari keseluruhan pekerjaan.
  17. Sulit bagi karyawan untuk melihat hasil kerja secara total
  18. Manajemen mengontrol irama kerja karyawan
  19. Manajemen menentukan apa yang harus dikerjakan
  20. Pekerja hanya melakukan pekerjaan yang merupakan spesialisasi dia saja.
  21. Pekerja tidak terlibat dalam pemecahan masalah. Kalau ada masalah tugas supervisor memecahkannya
  22. Pekerjaan dibuat sederhana dan tidak memerlukan pemikiran yang mendalam dalam pelaksanaan tugas.
Kinerja Tinggi
  1. Ide baru selalu dicari dan diterapkan
  2.  Perbaikan rutin
  3. Keberanian mengambil resiko dihargai dan tidak dihukum bila gagal
  4. Karyawan berinovasi mendapat penghargaan
  5. Banyak kesempatan untuk belajar
  6. Pembelajar dan kecepatan belajar diberi penghargaan yang tinggi
  7. Banyak sekali peluang untuk belajar dari pekerjaan
  8. Karyawan diberi  waktu ekstra untuk belajar hal baru
  9. Cross-training adalah hal yang sangat disarankan
  10. Training sangat luas, termasuk interpersonal dan leadership skill
  11. Pekerjaan dibuat kompleks dan memerlukan banyak skills.
  12. Pekerja diberi wewenang mengambil keputusan
  13. Pekerja bekerja dalam Tim dan saling bergantian pekerjaan agar pengetahuan cepat bertambah.
  14. Pekerja sering berganti pekerjaan
  15. Pekerja mengerjakan pekerjaan secara utuh.
  16. Pekerja bisa melihat keterkaitan antara apa yang mereka kerjakan dengan keseluruhan pekerjaan
  17. Pekerja mengatur irama kerja.
  18. Pekerja mengatur sendiri target kerja mereka
  19. Pekerja melakukan keseluruhan pekerjaan termasuk menangani kerusakan mesin.
  20. Karyawan diberi amanah untuk menyelesaikan masalah bila terjadi masalah.
  21. Pekerjaan didisain agar karyawan menggunakan akal




MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN 
PERTEMUAN
KE
MATERI PERKULIAHAN
REFERENSI
1,2
1.    Pengertian Dasar Manajemen
2.    Manajer
3.    Ketrampilan Manajer
4.    Richard L. Draft
5.    T. Hani Handoko
3,4
1.    Evolusi Teori Manajemen
2.    Lingkungan Manajemen
3.    James A. F. Stoner
4.    Richard L. Draft
5,6
1.    Mutu
2.    Perencanaan: Pembuatan Keputusan
James A. F. Stoner
SKEDUL PERKULIAHAN         
M k. PENGANTAR MANAJEMEN

7,8
1.    Operational Planning
2.    Strategic Planning
Hani Handoko

Mid Term
Bahan dari pertemuan 1 sampai 8
9,10
1.    Peng. Dasar Organisasi
2.    Staffing
3.    Motivasi
4.    Hani Handoko
5.    Richard L. Draft
11,12
1.    Komunikasi
2.    Kepemimpinan
3.    James A. F. Stoner
4.    Hani Handoko
13,14
Pengawasan (Controlling)
1.    Hani handoko
2.    Richard L. Draft

UJIAN AKHIR SEMESTER
BAHAN: Pertemuan Sesudah UTS

REFERENSI
1.    Hani T. Handoko, “ Manajemen: BPFE. Yogyakarta
2.    James A.F. Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilberth JR, “ Manajemen” Prenhallindo, Jakarta
3.    Richard L. Draft, “Manajemen”, Bina Aksara Rupa.
EVALUASI
LINGKUNGAN ORGANISASI DAN MANAJER
Lingkungan organisasi
  • Lingkungan internal (internal environment): kondisi dan kekuatan yang berada didalam suatu organisasi.
  • Lingkungan eksternal (external environment): segala sesuatu yang berada di luar batasan organisasi yang mempengaruhi secara tidak langsung. Yaitu lingkungan umum (general environment) dan lingkungan tugas (task environment)














Lingkungan umum
  • Dimensi ekonomi (economical dimension): kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi dimana organisasi beroperasi.
  • Dimensi teknologi (technological dimension): metode yang tersedia untuk mengubah sumberdaya menjadi produk atau jasa.
  • Dimensi sosial budaya (sosiocultural dimension): kebiasaan, adat, nilai, dan karakteristik demograpi dari masyarakat dimana organisasi berfungsi.
  • Dimensi politik hukum ( political-legal dimension): peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum antara bisnis dan pemerintah.
  • Dimensi internasional (international dimension): sejauh mana organisasi terlibat atau terpengaruh oleh bisnis di negara lain.

Lingkungan Tugas
  • Competitor: sebuah organisasi yang bersaing dengan organisasi lain untuk memperebutkan sumberdaya.
  • Customers: siapapun yang membayar uang untuk memperoleh suatu produk atau jasa dari organisasi.
  • Supplier: suatu organisasi yang menyediakan sumberdaya untuk organisasi lain.
  • Pembuat aturan: suatu unit yang berpotensi mengendalikan, mengatur atau memepengaruhi kebijakan atau praktek dari suatu organisasi.
  • Partner strategis: suatu organisasi yang bekerja sama dengan satu organisasi atau lebih dalam suatu joint venture atau bentuk kemitraan lainnya.

Lingkungan internal
  • Pemilik (owner) : seseorang yang memiliki hak milik hukum atas suatu bisnis.
  • Dewan direksi (board of directors): badan pengatur yang dipilih para pemegang saham dan bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen perusahaan secara umum, untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan dengan cara yang paling memuaskan kepentingan para pemegang saham.
  • Karyawan
  • Lingkungan fisik






































PENGORGANISASIAN
Fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen, pengalokasian sumberdaya, serta penyebarannya untuk mencapai tujuan strategis.

Kata organisasi mempunyai 2 pengertian umum
  1. Menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional. Misal : perusahaan, rumah sakit, kampus dll.
  2. Proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan pada anggota agar tujuan tercapai dgn efisien.
Strategi mendefinisikan apa yang harus dilakukan, pengorganisasian mendefinisikan bagaimana melakukannya. Proses pengorganisasian mendorong terciptanya struktur organisasi, yang mendefinisikan bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumberdaya disebarkan.

Konsep Dasar Pengorganisasian
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasi kan keseluruhan SD orgs sesuai dg rencana yg telah di buat berdasarkan suatu kerangka kerja orgssi tertentu. Kerangka kerja tsb dinamakan sbg Desain Organisasi. Bentuk Spesifik dari kerangka kerja orgs dinamakan dg Struktur OrganisasiStuktur Organisasi pd dasarnya merupakan desain orgs dimana manajer melakukan alokasi SD orgs, teru-tama yg terkait dg pembagian kerja &SD yg dimiliki orgs, serta bagaimana keseluruhan kerja tsbt dpt dikordinasi kan & dikomunikasikan

ORGANIZATION STRUCTURE
  • Seperangkat tugas-tugas formal yang diserahkan pada individu-individu dan departemen-departemen.
  • Hubungan pelaporan formal, termasuk garis wewenang, tanggungajwab keputusan, jumlah tingkatan hirarkhi, dan rentang kendali manajer.
  • Rancangan sistem yang menjamin koordinasi efektif dari para karyawan antar departemen.
  • Struktur organisasi direpresentasikan dalam bagan organisasi

Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)

  1. Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
  2. Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
  3. Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
  4. Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja
Adalah Upaya utk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan & pekerjaan (yg telah di susun dlm proses perencanaan) yg mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana & spesifik dimana setiap orang akan ditempat kan & ditugaskan utk setiap kegiatan yg seder-hana dan spesifik tersebut
Spesialisasi Kerja/Work Specialization
Tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan individual yang lebih khusus. Terkadang disebut pembagian kerja/division of labor. Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dg Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yg dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dlm Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja utk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dsb.
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan

Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan- 2 tsb dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yg sejenis Pengelompokan Pekerjaan atau Depar-tementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan & penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu






















Pilar Ketiga :Penentuan Relasi antar bagian dlm organisasi (Hierarchy)
Hierarchy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarchy, yaitu :
  1. Span of management control atau span of control

  2. Chain of Command



















RENTANG MANAJEMEN (SPAN OF CONTROL)
Jumlah karyawan yang memberikan laporan pada seorang supervisor
  • Span of management control terkait dg jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yg akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
  • Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yg paling tinggi misalnya hingga hirarki yg paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat & siapa & bagian mana akan melapor ke bagian mana.
RANTAI KOMANDO/CHAIN OF COMMAND
Garis wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan menunjukkan kepada siapa seseorang memberi laporan. Hal tersebut berhubungan dengan prinsip:
  1. Kesatuan perintah (unity of command), masing-masing karyawan bertanggungjawab hanya kepada satu penyelia.
  2. Prinsip skalar (scalar principle), mengacu pada definisi yang jelas dari garis wewenang dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan.















Jenis-jenis Hirarki
  1. Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
  2. Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)


























































Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Organisasi
  1. Strategi Organisasi
  2. Skala Organisasi
  3. Teknologi
  4. Lingkungan
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
  1. Berdasarkan Fungsional
  2. Berdasarkan Produk
  3. Berdasarkan Pelanggan
  4. Berdasarkan Geografis
  5. Berdasarkan Matriks
  • Departementalisasi berdasarkan Produk
  • Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
  • Departementalisasi berdasarkan Geografis
  • Departementalisasi berdasarkan Matriks

























































PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERENCANAAN
Proses dasar dimana manajer memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya.
  • Apa yang akan dilakukan
  • Kapan melakukannya
  • Bagaimana melakukannya
  • Siapa yang melakukan

PEMBUATAN KEPUTUSAN
Landasan perencanaan
Berhubungan dengan masalah. Masalah (problem): situasi yang terjadi kalau kenyataan suatu keadaan berbeda dari keadaan yang diinginkan.


Proses menemukan masalah:
  • Deviasi dari pengalaman masa lalu. Misal penjualan tahun ini jatuh di bawah tahun lalu, biaya tiba-tiba naik, jumlah karyawan yang keluar naik.
  • Deviasi dari rencana yang ditetapkan.
  • Oranglain seringkali memberi tahu masalah kepada manajer.
  • Prestasi pesaing.
Sifat pembuatan keputusan manajerial
  • Programmed decision : sesuatu yang terstruktur atau muncul dalam frekuensi tertentu (keduanya). Penyelesaian masalah yang muncul ditetapkan dengan peraturan, prosedur atau kebiasaan.
  • Nonprogrammed decision: keputusan yang secara relatif tidak terstruktur dan muncul lebih jarang daripada suatu keputusan yang terprogram. Masalah yang muncul bukan merupakan masalah rutin.
Kondisi Pengambilan Keputusan












Model Pembuatan Keputusan















TAHAP DASAR PERENCANAAN
  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
  2. Merumuskan keadaan saat ini
  3. mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
  4. mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Penyusunan Personalia Organisasi (Staffing)
Penyusunan Personalia adalah Fungsi manajemen yg berkenaan dengan penarikan penempatan,pemberian latihan, dan pengembangan anggota anggota organisasi.
Fungsi ini dilakukan oleh 2 tipe lingkungan
  1. Lingkungan Eksternal yang meliputi seluruh faktor di luar organisasi yg secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya.
  2. Lingkungan Internal yg terdiri unsur unsur yg ada didalam organisasi.

Proses penyusunan personalia
  1. Perencanaan SDM , dirancang untuk menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan  personalia organisasi.
Ada 3 bagian perencanaan personalia :
  • Penentuan jabatan yang diisi , kemampuan yang dibutuhkan, jumlah karyawan yang dibutuhkan.
  • Pemahaman pasar tenaga kerja dimana karyawan potensial berada.
  • Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
Ada 2 Sumber untuk mendapatkan karyawan :
  • Dari Eksternal organisasi , antara lain :
  • Lamaran pribadi
  • Organisasi karyawan
  • Kantor penempatan tk
  • Sekolah sekolah
  • Pesaing
  • Dari Sumber internal , yaitu :
  • Penataran (upgrading), dimana karyawan sekarang dididik, dilatih, atau dikembangkan utk melaksanakan pekerjaan lebih baik untuk permintaan suatu keadaan tertentu
  • Pemindahan (transfering) ,karyawan dari posisi yg tidak disenangi keposisi yg lebih memuaskan kebutuhannya.
  • Pengangkatan (promoting) karyawan
  1. Penarikan, berhubungan dengan pengadaan calon personalia. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan yang tersedia.
Metode penarikan: pengiklanan, leasing (tenaga honorer), penarikan dari lembaga pendidikan, dll
  1. Seleksi, adalah pemilihan seorang tertentu dari sekelompok calon karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Langkah dalam prosedur seleksi :
  1. Wawancara pendahuluan
  2. Pengumpulan data pribadi
  3. Test
  4. Wawancara yg lebih mendalam
  5. Pemerikasaan referensi prestasi
  6. Pemeriksaan kesehatan
  7. Keputusan Pribadi
  8. Orientasi jabatan
  1. Orientasi, terkadang disebut induksi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi
  2. Latihan dan pengembangan
Tujuannya adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil hasil kerja yg telah ditetapkan.
Metode latihan dan pengembangan :
  1. On the job, yaitu melalui :
  • Coaching , dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas rutin mereka.
  • Planned progresion, pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yg berbeda.
  • Rotasi jabatan, pemindahan karyawan melalui jabatan yang bermacam macam dan berbeda.
  • Penugasan sementara, bawahan ditugaskan ditempat dan waktu tertentu
  • Sistem penilaian prestasi formal.

  1. Off the job
Program pengembangan eksekutif di lembaga pendidikan, dimana para manajer berpartisipasi dalam program yg dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi, dan metode pengajaran lainnya.
  • Latihan Laboratarium, seseorang belajar menjadi lebih peka terhadap orang lain.
  • Pengembangan organisasi , yg menekankan pada perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keseluruhan organisasi.
  1. Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanan di waktu mendatang
  2. Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup transfer , promosi, penugasan kembali, pemecatan, pensiun dan demosi, dll.

INGAK-INGAK
Kalau jalan Anda berat , itu tandanya kita sedang naik
Sebaliknya , kalau jalan Anda lancar dan enak ,
berhati-hatilah karena itu pertanda Anda sedang menurun

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:
  1. Penilaian situasi (Situational Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”
  1. Analisis persoalan (Problem Analysis): dari pola pikir sebab-akibat
  1. Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan
  1. Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis : didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Inti pengambilan keputusan:
  • Berarti memilih alternatif, yg jelas harus alternatif yg terbaik (the best alternative)
  • Terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dg yg sedang dlm perhatian & dlm pemilihan alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg dikehendaki pengambil keputusan

Lingkungan situasi keputusan:
  1. lingkungan eksternal:

  • sosial
  • budaya
  • ekonomi
  • politik
  • alam
  • pembatasan-pembatasan suatu negara berupa “quota”


  1. lingkungan internal;
  • mutu barang rendah
  • kurangnya promosi
  • pelayanan konsumen tdk memuaskan
  • sales/agen tdk bergairah


Beberapa teknik yg digunakan dlm pengambilan keputusan:
Situasi keputusanPemecahanTeknik
Ada kepastian (Certainty)Deterministik
- Linear Programming
- Model Transportasi
- Model Penugasan
- Model Inventori
- Model Antrian
- Model “network
Ada risiko (Risk)Probabilistik
- Model keputusan probabilistik
- Model Inventori probabilistik
- Model Antrian probabilistik
Tdk ada kepastian (Uncertainty)Tak diketahuiAnalisis keputusan dlm keadaan ketidakpastian
Ada konflik (Conflict)Tergantung tindakan lawanTeori permainan (game theory)
  • Certainty : Jika semua informasi yg diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna & tdk berubah
  • Risk : Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui
  • Uncertainty : Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing

Certainty Risk Uncertainty

  • Conflict: Jika kepentingan dua/lebih pengambil keputusan berada dlm pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya pengambil keputusan

Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis):
  • Mengidentifikasi apa yg harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yg tersedia yg berhubungan dg kriteria & mengidentifikasi risiko yg melekat pd keputusan tsb .

Unsur-unsur analisis keputusan:
  1. pernyataan keputusan
  2. sasaran bagi keputusan
  3. alternatif
  4. konsekuensi pilihan


Langkah-langkah dlm pengambilan keputusan manajemen:
  1. Rumuskan / definisikan persoalan keputusan
  2. Kumpulkan informasi yg relevan
  3. Cari alternatif tindakan
  4. Analisis alternatif yg feasible
  5. Memilih alternatif yg terbaik
  6. Laksanakan keputusan & evaluasi hasilnya

Peranan ilmu manajemen dlm pengambilan keputusan disebabkan oleh bbrp faktor:
  1. Teknologi yg digunakan suatu perusahaan semakin lama semakin canggih
  2. Makin berkurangnya persediaan energi & material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien
  3. Persoalan manajemen sangat kompleks, mencakup banyak faktor (ex: produksi & pengendalian mutu, manajemen modal kerja, alokasi modal, pengolahan informasi konsumen, dll)
  4. Persoalan manajemen bukan hanya kompleks, bahkan menjadi sangat penting
  5. Persoalan yg dihadapi manajer sering baru sama sekali, tidak ada hubungannya dg pengalaman sebelumnya
  6. Penekanan pd perencanaan & pencapaian tujuan jangka panjang memerlukan pengambilan keputusan dg data hasil ramalan (forecast data)

Management Science akan berperan dlm hal:
  1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan
  2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis
  3. Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda
  4. Penekanan yg meningkat pd produktivitas:
- produktivitas SDM
- manajemen modal & material yg efektif
- proses pengambilan keputusan yg efisien
  1. Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok
  2. Manajemen modal, energi & material yg efisien
  3. Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis
  4. Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)

KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)
Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam kondisi ini adalah:

  1. Kriteria MAXIMIN / WALD (Abraham Wald)
Kriteria untuk memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum
  • Asumsi : pengambil keputusan adalah pesimistik /konservatif/risk avoider tentang masa depan
  • Kelemahan : tidak memanfaatkan seluruh informasi yang ada, yang merupakan cirri pengambil keputusan modern
  1. Kriteria MAXIMAX (Vs MAXIMIN)
Krietria untuk memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum
  • Asumsi : pengambil keputusan adalah optimistic, cocok bagi investor yang risk taker
  • Kelemahan : mengabaikan banyak informasi yang tersedia
  1. Kriteria MINIMAX REGRET / PENYESALAN (L.J. Savage)
Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan/keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum, dimana:
Jumlah regret/opportunity loss =
Pay off max – pay off alternatif pd peristiwa tertentu
  1. Kriteria HURWICZ / kompromi antara MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz)
Kriteria dimana pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan pesimis sempurna, sehingga hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimistic untuk mengukur optimisme pengambil keputusan, dimana koefisien optimisme (a) = 0 £ a £ 1
Dengan a : 1, berarti optimis total (MAXIMAX)
a : 0, berarti sangat pesimis/optimis 0 (MAXIMIN)
Atau
a : optimis
1-a : pesimis
Kelemahan:
  • sulit menentukan nilai a yang tepat
  • mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (ex: prospek ekonomi sedang diabaikan)
  1. Kriteria LAPLACE / BOBOT YANG SAMA (Equal Likelihood)
Asumsi: semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi
Contoh: Kasus

KEPUTUSAN DALAM SUASANA RISK( DENGAN PROBABILITA )
Tahap-tahap:
  1. Diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak
  2. Peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga
  3. Pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan
Teknik yang digunakan:
  1. Expected Value (Nilai Ekspektasi)
  2. Expected Opportunity Loss ( EOL )
Untuk meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Keputusan yang direkomendasikan criteria expected value dan expected opportunity loss adalah sama, dan ini bukan suatu kebetulan karena kedua metode ini selalu memberikan hasil yang sama, sehingga cukup salah satu yang dipakai, tergantung tujuannya. Hanya criteria ini sangat tergantung pada perkiraan probabilita yang akurat.
  1. Expected Value of Perfect Information (EVPI)
Merupakan perluasan dari criteria EV dan EOL, atau dengan kata lain informasi yang didapat pengambil keputusan dapat mengubah suasana risk menjadi certainty (membeli tambahan informasi untuk membantu pembuat keputusan). EVPI sama dengan EOL minimum (terbaik), karena EOL mengukur selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.
  1. Expected Value of Sample Information (EVSI)
Merupakan harapan yang diinginkan dengan tambahan informasi untuk dapat mengubah /memperbaiki keputusan, dengan menggunakan teori Bayes.
  1. Kriteria Utility dalam suasana risk EV max / EOL min tidak selalu digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan, hal ini terjadi karena:
  • Orang lebih memilih terhindar dari musibah potensial daripada mewujudkan keuntungan dalam jangka panjang
  • Orang lebih memilih mendapatkan/memperoleh rejeki nomplok daripada mempertahankan sedikit yang dimiliki

PERSOALAN INVENTORI SEDERHANA DALAM KEADAAN ADA RISIKO
Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventori sederhana. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut:

GAME THEORY(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)
Adalah memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/kompetisi.
Pengelompokan Game Theory:
1. berdasarkan Jumlah Pemain:
a. Two-persons games
b. N-persons games
2. Berdasarkan Jumlah Pay off:
a. Zero and constan sum games
b. Non zero and non constan sum games
3. Berdasarkan Strategi yang dipilih:
a. Cooperative games
b. Non cooperative games
4. Fokus pembahasan:
5. Two-persons, zero and constan sum games
6. Asumsi dalam game theory:
a. Setiap pemain mengetahui dengan tepat pay off setiap kemungkinan kombinasi strategi yang tersedia.
Caranya:
  1. Prinsip Maximin dan Minimax
Karena nilai maximin = minimax, maka disebut matriks games mempunyai saddle point atau value of games senilai saddle point tersebut. Bila setiap pemain tidak berkeinginan merubah satu strategi yang telah dipilih, maka games itu merupakan “pure strategy”
  1. Peranan Dominasi
Suatu strategi dikatakan mendominasi apabila selalu menghasilkan pay off lebih tinggi dibandingkan dengan strategi yang lain. Strategi yang didominasi dapat dibuang dari matriks pay off karena pemain tidak pernah memilihnya. Konsep dominasi berguna untuk matriks pay off ukuran besar. Aturan dominasi dapat diterapkan untuk mengurangi ukuran matriks sebelum analisis terakhir untuk menentukan solusi optimum.
  1. Mixed Strategy
Menentukan probabilitas (kemungkinan) strategi yang ada yang digunakan dalam pertarunngan (kalau tidak ada “pure strategy/tidak ada saddle point”)
Caranya:
    • Pendekatan EV / EG (expected Gain)
    • Pendekatan EOL
    • Menentukan nilai permainan

ANALISIS MARKOV
Analisis ini tidak memberikan keputusan rekomendasi, tetapi memberikan informasi probabilita situasi keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusannya, dengan kata lain bahwa analisis markov bukan merupakan teknik optimasi, tetapi merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita.
Asumsi:
1. Probabilita baris berjumlah sama dengan 0
2. Probabilita berlaku bagi setiap siapa saja dalam system
3. Probabilita konstan sepanjang waktu
4. Merupakan kejadian-kejadian yang berdiri sendiri (independen)
Contoh: kasus


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli - Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.

Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
  
Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.  
Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.  
Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa sejauh ini belum ada kata mapan dan diterima secara universal tentang pengertian dari manajemen dan dengan demikian, maka beberapa para ahli masih memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan pengertian manajemen itu sendiri. Seperti apa pengertian manajemen oleh beberapa ahli? Berikut adalah pemaparannya.

Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.

Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.

Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.

Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.

Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.

Lyndak F. Urwick:
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).

Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya terangkum sebagai berikut:   
  1. Perencanaan.   
  2. Pengorganisasian.   
  3. Pengaruh.   
  4. Pengendalian.
Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan.

Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.

Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan rencana.

Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.

Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:   
  • Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa.  
  • Membandingkan performa masa kini dengan sebelumnya.   
  • Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan modifikasi untuk menuai parameter performa diharapakan

A. Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
1. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
2. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
3. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuanFungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Arti Manajemen

1.Pengertian Manajemen.
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
2.Proses Manajemen.
a.Perencanaan: Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
b.Pengorganisasian: Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.
c.Pengarahan: Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d.Pengendalian: Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
3.Manajemen ada 4,yaitu :
a.Manajemen Sumber Daya Manusia: Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b.Manajemen Operasional: Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien mungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
c.Manajemen Pemasaran: Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
d.Manajemen Keuangan: Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh,dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.




Siapa yang membutuhkan manajemen dan mengapa manajemen diperlukan

Manajemen dibutuhkan oleh semua orang,kelompok,ataupun organisasi untuk mengatur ,merencanakan segala hal untuk dapat hasil yang baik di kemudian.Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer perlu menjaga keseimbangan antara tuntutan yang bertentangan dari para pemangku kepentingan organisasi. Stakeholders adalah semua orang, yang memiliki saham dalam keberhasilan organisasi, termasuk karyawan, pemilik, pelanggan, kreditur dan lain-lain. Pemilik mencari pengembalian yang memuaskan atas investasi mereka, karyawan yang ingin membayar baik dan kondisi kerja yang nyaman, manajemen juga harus menyenangkan pelanggan, karena tanpa mereka perusahaan akan memiliki tujuan kecil, kreditur, pemasok, asosiasi perdagangan juga harus dipertimbangkan. Jadi, manajemen harus menyeimbangkan kepentingan kelompok yang berbeda. 


Manajemen juga dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dengan benar. Seorang manajer yang efisien adalah orang yang mendapat output lebih tinggi relatif terhadap input (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu). Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang paling cocok dan langkah-langkah yang tepat untuk mencapainya. Artinya, manajer yang efektif pilih hal yang benar untuk dilakukan dan metode yang tepat untuk membuat mereka dilakukan. 



Manajemen adalah proses mengelola orang. Setiap manajer memiliki beberapa fungsi. Ia melakukan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan. Perencanaan adalah memilih misi organisasi, dan kemudian menentukan program tindakan (program, proyek, metode, sistem, strategi) untuk mencapai mereka. Semua fungsi lain tergantung pada yang satu ini, karena mereka tidak bisa berhasil tanpa suara, perencanaan menyeluruh dan pengambilan keputusan. 



Pengorganisasian menentukan apa sumber daya dan alternatif yang diperlukan dan juga delegasi otoritas kepada karyawan, yang untuk melaksanakan instruksi manajer. 



Rencana dan organisasi tidak berguna tanpa fungsi terkemuka. Memimpin semakin karyawan untuk melakukan hal-hal manajer ingin mereka lakukan. Oleh karena itu, kualitas pemimpin, gaya dan kekuasaan sangat penting. Fungsi ini dapat dilakukan dengan cara tatap muka atau melalui perintah tertulis dan uraian tugas. 


Semua fungsi sebelumnya tidak efektif tanpa yang terakhir-mengendalikan. Pengendalian adalah cara meyakinkan bahwa tindakan yang direncanakan benar-benar dilakukan. Bentuk kontrol pada umumnya digunakan oleh para manajer adalah inspeksi, laporan kemajuan dan laporan keuangan. Sekali lagi, kontrol yang efektif tidak dapat dilakukan tanpa perencanaan yang berhasil, mengorganisir dan memimpin.




Beberapa cara perekrutan karyawan baru secara strategis dan selektif, antara lain:

  1. Perusahaan menentukan pilihan melalui pendekatan lingkungan sosial dan gender.
  2. Perusahaan menentukan pilihan dengan cara menyewa tenaga kerja yang belum terlatih atau mahir, ataupun profesional.
  3. Perusahaan memutuskan berdasarkan anggaran yang disediakan saat merekrut dan memilih karyawan baru.
  4. Perusahaan mencari sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara langsung.
  5. Perusahaan menentukan perekrutan karyawan baru dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
  6. Perusahaan bisa menentukan cara terbaik perekrutan dengan memilih sumber daya manusia dari dalam atau dari luar perusahaan.



PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA

Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan pengembangan anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia berhubungan dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Lalu pembahasannya menjadi bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi tersebut berhubungan dengan fungsi pengorganisasian. Semua fungsi manajemen saling berkaitan sehingga fungsi penyusunan personalia harus dilakukan oleh manajer.

Proses Penyusunan PersonaliaProses penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses ini mencakup:

1.Perencanaan sumber daya manusia : dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.

2.Penarikan : berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia.

3.Seleksi : penilaian dan pemilihan para calon personalia.

4.Pengenalan dan orientasi : dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.

5.Latihan dan pengembangan : bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi.

6.Penilaian pelaksanaan kerja : membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut.

7.Pemberian balas jasa dan penghargaan : digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan selanjutnya.8.Perencanaan dan Pengembangan karir : mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Suatu organisasi tidak bisa menunggu orang – orang yang mereka butuhkan untuk posisi tertentu. Mereka harus merencanakan kebutuhan dan memutuskan dimana menemukan orang – orang yang dicari di masa depan. Perencanaan personalia termasuk dalam hal ini diperlukan untuk menyediakan macam dan jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam pencapaian organisasi. Ada 3 bagian perencanaan personalia :1.Penentuan  jabatan yang harus di isi, kemampuan karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut.2.Pemahaman tenaga kerja dimana karyawan pontesial ada.3.Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.





Penarikan dan Seleksi Karyawan

Setelah menetukan kebutuhan personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan karyawan dari sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu menyeleksi para calon karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.

Penarikan Personalia

Rekruitmen berhubungan derngan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan – jabatan yang tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam, dalam industry yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif, hanya menunggu pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode yang biasa digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi dari karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.

Seleksi Personalia

Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk melaksanakan jabatan tertentu. Secara teori, seleksi tampak sederhana. Manajemen memutuskan kemampuan individu untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Lalu Manajer melihat prestasi pelamar di masa lampau dan memilih individu yang memenuhi persyaratan suatu jabatan. Tapi dalam prakteknya, seleksi adalah bagian yang sangat rumit. Prestasi masa lampau merupakan penunjuk terbaik di masa depan. Yang telah dilakukan di masa lalu (pengalaman kerja, nilai saat sekolah, kegiatan ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling tepat tentang apa yang akan dilakukan kemudian. Pemilihan karyawan “tepat” untuk jabatan yang sesuai sangat membantu kemajuan organisasi.Prosedur seleksi adalah berbagai prosedur untuk membandingkan pelamar dengan syarat jabatan yang tersedia. Langkah – langkah yang biasa digunakan dalam seleksi adalah:

1. Wawancara pendahuluan

2. Pengumpulan data pribadi

3. Pengujian

4. Wawancara yang lebih mendalam

5. Pemeriksaan referensi prestasi

6. Pemeriksaan kesehatan

7. Keputusan pribadi8. Orientasi jabatan





Latihan dan Pengembangan Karyawan

Karyawan baru biasanya telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal itu mereka dapat dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah kemampuan dan kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi yang sekarang untuk membuat karyawan lebih produktif.Latihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan teknik peleksanaan pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap dan sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau informal.Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau organisasi. Akibat dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi adalah organisasi harus mengeluarkan biaya pengembangan karyawannya, dan juga ‘harga’ yang harus dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang buruk, keluhan dan rotasi karyawan.Hasil dari pengembangan adalah meningkatka kepuasan kerja karyawan, karyawan menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi nilai tambah bagi masyarakat dan rekan kerja. Manusia seharusnya tidak boleh berhenti belajar karena belajar adalah suatu proses seumur hidup. Maka, pengembangan karyawan harus dinamis dan berkesinambungan.

Metoda – Metoda Latihan dan Pengembangan Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan konsep ‘on the job’ dan ‘off the job’.•Metoda ‘on the job’ (yang biasa digunakan)

1.Coaching (atasan memberi arahan pada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka)

2.Planned progression (pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yang berbeda)

3.Rotasi jabatan ( pemindahan karyawan melalui jabatan – jabatan yang bervariasi)

4.Penugasan sementara (bawahan ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan jangka waktu yang ditetapkan)

5. Sistem penilaian prestasi formal

Banyak perusahaan besar memperoleh manfaat dengan program pengembangan ‘on the job’. Adapun pengembangan ‘off the job’ dilakukan dengan cara:

1.Program – program pengembangan ekslusif (para manajer berpartisipasi dalam program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode pengajaran lainnya)

2.Latihan laboratorium (seseorang belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang lain, lingkungan, dsb.)

3.Pengembangan organisasi (mengutamakan tentang perubahan, pertumbuhan dan pengembangan total organisasi)

Pemberian Kompensasi Pada Karyawan

Kompensasi adalah pemberian finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan motivator untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dating. Hal ini adalah masalah yang membingungkan bagi personalia karena mempengaruhi sudut pandangan para karyawan.

Penetuan KompensasiTiga faktor penentu praktek mnajemen dan kebijaksanaan :

1.Kesediaan membayar. (memberi upah secara adil adalah pernyataan yang tidak berlebihan bagi para manajer. Karena itu manajer, berharap bahwa karyawan bekerja sesuai upah yang mereka terima. Manajer juga harus memotivasi bawahannya agar upah yang lebih dapat mereka terima)

2.Kemampuan membayar. (dalam jangka panjang, realisasi pemberian kompensasi tergantung pada kemampuan finansial dari perusahaan. Faktor penurunan produktivitas karyawan dan inflasi akan mempengaruhi pendapatan nyata karyawan)

3.Perayaratan – persyaratan pembayaran. (dalam jangka pendek, penggajian sangat terganting pada tekanan eksternal, contoh, pemerintah, organisasi karyawan, kondidi permintaan dan penawaran SDM dan pesaing)


         

Komentar

Postingan Populer