SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER IV

BAB VII
PENGENDALIAN (CONTROLS)

PROSEDUR PERUBAHAN SISTEM
Inisiatif manajer departemen pengguna yang merasakan perlunya perubahan untuk disetujui oleh manajer pengembangan sistem kemudian diserahkan kepada personel sistem dan programer mengerjakan perubahan pada salinan program.
Desain revisi/ baru diuji bersama dengan personel sistem yang tidak teerlihat dalam pendesainan dan departemen penguna -> dokumentasi yang menunjukkan perubahan atau penambahan. Dokumentasi tersebut dan hasil ters diketahui dan disetujui oleh manajer dan secara formal diterima oleh departemen pengguna yang mengusulkan.

Preventive Controls yaitu berusaha mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan sehingga cenderung bersifat pasif.
Detective Controls yaitu dilakukan dengan cara berusaha menemukan ancaman yang sudah terjadi sehingga upaya yang dilakukan lebih aktif daripada pencegahan. Terkadang upaya ini menyebabkan terhentinya proses yang sedang berlangsung untuk sementara waktu.

PENGENDALIAN OPRASI PUSAT INFORMASI
Prosedur pengoperasian komputer : pengawasan yang melekat pernecanaan yang hati-hati dan prosedur yang terorganisir, skedul pemrosesan data,program pencegahan diagnosis.

Pengecekan Hardware dan Software komputer : pengendalian otorisasi, pada sistem pemrosesan apapun, otorisasi suatu transaksi harus diverifikasi sebelum diproses. Otorisasi umum (general authorizations) berkaitan dengan sistem manual, sistem pemrosesan bach berbasis computer, dan sistem on-line berbasis kompter.

BAB VI

PENDEKATAN PROSES ALTERNATIF
1. Pendekatan Proses Periodik
a. Sequential updating from batched input
b. Sequential updating after on-line data entry
c. Direct updating

2. Immediate processing approach
a. Immmediate (real time) processing
b. Immmediate (real time) processing variations

Periodic processing approach disebut juga delayed/ batch processing, dimana dalam pemrosesan data berasal dari kelompok-kelompok transaksi selama periode waktu tertentu.
Digunakan oleh perusahaan yang menerapkan on-line ataupun iff-line dalam pemasukan data. Langkah penting dalam proses ini adalah pada saat updating, yaitu saat posting data dari sebuah batch dari transaksi pada satu atau lebih file.
3. Updating
a. Sequential updating from batched input(penggupdatean data dari input tumpuk secara berurutan
1) Program pemrosesan dimulai dari pencatatan awal pada master file
2)Tindakan-tindakan tambahan selama proses updating dapat berakibat pada penambahan master file yang baru
3)Metode updating ini cocok untuk kemampuan pengendalian batch-total
b. Sequential updating after on-line data entry
1)Transaksi diproses secara bertahap setelah data dimasukkan dengan alat on-line seperti dalam terminal
2) Memungkinkan adanya tindakan koreksi terhadap transaksi yang telah diinput.
3)Namun metode ini menjadi tidak terlalu ekonomis karena file master tidak lagi tepat waktu atau ketinggalan, kesalahan yang ada dalam transaksi tidak mudah diperbaiki saat pemasukan data jika transaksi dikumpulkan dalam batch sebelum diinput, ahrus dilakukan penyortiran data sebelum dilakukan updating ke dalam master file dan catatan dalam master file selama proses updating (memakan banyak waktu)
c. Direct Updating
1) Setiap transaksi yang ada dalam batch dapat diposting secara langsung kepada catatan yang terpengaruh dan menghilangkan proses penyortiran.
2)Hanya dapat diterapkan jika catatan dalam master file dapat diakses secara langsusng dan dapat dilakukan jika batch yanga da relatif kecil



Komentar

Postingan Populer