Diary Fepy 2 September 2018


Dear Diary
Pagi ini aku terbangun seperti biasanya, karena mendengar alarm tepat pukul 03.00 WIB. Kulihat disampingku si kecil Hani masih tidur dengan suara hidung yang tersumbat oleh umbel. Sementara itu ayah Hani masih mendengkur lelap karena tadi malam ikut begadang ronda malam sabtu. Kuambil air wudhu dan bergegas sholat tahajud. Selesai sholat kulihat alarm HP suamiku juga berdering. Ku ambil HP ku lalu ku charger agar pagi nanti usdah full. Terdengar ringkukan si kecil Hani dan bergumam "mimik, mimik, mimik". Lalu segera aku menghampirinya agar dia kembali terlelap dalam tidurnya. Jam 04.28 terdengar suara adzan, suamiku terbangun untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Ternyata Hani juga terbangun dan mulai rewel. Akhirnya kami sholat subuh berjamaah walaupun Hani rewel karena tidak mau duduk di sajadah. Hani memilih untuk meminta digendong oleh "Pak Wo nya". Selesai sholat, Hani ku timang-timang lagi agar mau tidur. Tetapi cara itu tak mampu. Hani meminta digendong ayah. Kupakaikan kaos kaki hijau dan kerudung kuning untuk menghangatkan tubuhnya. Jam setengah 6 pagi hawanya cukup dingin. Aku segera merendam pakaian kotor untuk kucuci. Ya, momen Hani diajak adalah momenku untuk bebersih rumah. Setelah selesai mencuci pakaian kotor Hani, suamiku mengajak membeli sarapan untuk Hani. Kami membeli bubur bayi di Gendeng, Kasihan depan Ruko. Tetapi berhubung disana antrinya sangat banyak, kami membeli di dekat masjid Tugu Lilin. Disana memang ramai, tetapi bukan karena antri membeli bubur bayi, melainkan mereka sedang mengantri absen untuk senam pagi.

To Be Continued...

Komentar

Postingan Populer