BAN BOCOR
Phobia itu ada berbagai macam jenisnya. Ada yang phobia ketingggian, gelap, takut sama buah atau hewan tertentu. Aku pun mempunyai phobia yang baru kualami akibat kejadian akhir ini-ini. Ya , aku takut kalau ban bocor. Hampir satu bulan ini aku mengalami ban bocor lebih dari 3 kali.
Aku ingat sekali awal kejadian dulu waktu ban bocor yang pertama kali adalah ketika itu malam-malam diiringi dengan rintik hujan aku nekat dengan ibuku untuk menjenguk kakek yang kala itu dalam keadaan sakit dan di rawat di sebuah rumah sakit yang cukup jauh dari rumahku. Kami membawakan bekal dan pakaian ganti untuk ayahku yang sedari kemarin masih menunggui kakek. Jalanan untuk menuju kesana memang tak semulus jalan tol. Jalan yang terapit antara hamparan sawah-sawah membuat sensasi tersendiri. Gelap dan gelap itulah yang kulihat. Banyak hewan kecil yang beterbangan kami pun tak memakai helm karena sudah menjadi kebiasaan kami kalau tidak melewati bangjo kami tidak memakai helm. (Jangan ditiru yaa). Aku yang memboncengkan ibu dan adikku. Tarikan vario yang kunaiki terasa berat mungkin ini pengaruh dari berat badan yang kuboncengkan. Akhirnya
"Jlebbb"...
Aku segera mengerem mendadak, ternyata ada sebuah lubang jalan yang kuhantam begitu saja. Banku pun bocor. Entah mimpi apa aku semalam mengalami kemalangan ini. Ehmm semalam kayaknya mimpi memetik bunga mawar deh ... hehe. Segera ku cek bagian motor lain apakah ada yang rusak atau tidak. Dengan cahaya dari HP yang remang-remang Alhamdulillah hanya ban. Hanya ku bilang hanya ?... Hmm ban bocor malam-malam itu.........enggak banget deh. Kami pun mencari bengkel terdekat yang bisa menambal motor. Tapi sayang .... tak ada satupun yang buka dan terpaksa kami harus mendorongnya hingga tiba di bengkel dekat rumah sakit.
Bengkel tersebut gelap, hanya bercahayakan sentir (petromak). Kuberanikan diri untuk mendekat pada pintu untuk mengecek apakah ada orang didalam. Semua pintu tertutup membuatku tak yakin kalau pemilik bengkel mau membuka bengkelnya untukku. Ketukan pertama tak ada suara yang menyaut, kulanjutkan ketukan kedua tetap tak ada yang menjawab.
To Be Continue ^_^
"Jlebbb"...
Aku segera mengerem mendadak, ternyata ada sebuah lubang jalan yang kuhantam begitu saja. Banku pun bocor. Entah mimpi apa aku semalam mengalami kemalangan ini. Ehmm semalam kayaknya mimpi memetik bunga mawar deh ... hehe. Segera ku cek bagian motor lain apakah ada yang rusak atau tidak. Dengan cahaya dari HP yang remang-remang Alhamdulillah hanya ban. Hanya ku bilang hanya ?... Hmm ban bocor malam-malam itu.........enggak banget deh. Kami pun mencari bengkel terdekat yang bisa menambal motor. Tapi sayang .... tak ada satupun yang buka dan terpaksa kami harus mendorongnya hingga tiba di bengkel dekat rumah sakit.
Bengkel tersebut gelap, hanya bercahayakan sentir (petromak). Kuberanikan diri untuk mendekat pada pintu untuk mengecek apakah ada orang didalam. Semua pintu tertutup membuatku tak yakin kalau pemilik bengkel mau membuka bengkelnya untukku. Ketukan pertama tak ada suara yang menyaut, kulanjutkan ketukan kedua tetap tak ada yang menjawab.
To Be Continue ^_^
Komentar
Posting Komentar