SANG PENAKLUK BADAI
Semburat senja mulai tersenyum
Melukis sebuah untaian asa
Berayun tenang di antara gelombang
Perlahan kau mulai tuk berlayar
Berjuang melawan badai nan garang
Kobaran semangat telah membara
Kau terjang gelombang biru
Demi sebuah arti kehidupan
Walau tak setegar batu karang
Engkaulah Sang Penakluk Badai
Sentuhan fajar lembut terasa
Mengajak kau tuk segera beranjak
Kembali ke peraduan yang dirindukan
Semilir hembusan terasa syahdu
Kau bawa hasil keringatmu
Sejuta harta terpendam
Tersembunyi di gelora yang membiru
Tak kuasa raga ini membelenggu
Rasa syukur tiada kira
Atas semua karunia-Nya
(Yogyakarta, 15 Agustus 2014)
“Betapa kerasnya perjuangan seorang nelayan. Nyawa pun
menjadi taruhan ketika harus berlayar. Demi sebuah mencari kesejahteraan bagi
keluarga. Masa depan ada dalam genggaman. Hargailah apapun profesi seseorang”
(Fepy Laili Handayani, Mahasiswi)
Komentar
Posting Komentar