DON'T WORRY MAKE MONEY
Belajarlah
Tentang Suasana Hati dan Uang
Suasana hati adalah satu bagian misterius dalam
hidup yang tak dapat dihindarkan, yang harus dihadapi oleh setiap orang.
Pemahaman kita tentang suasana hati sangat berpengaruh tidak hanya pada
kebijaksanaan dan wawasan kita, tetapi juga pada tingkat kepuasan secara
keseluruhan. Pada umumnya, ketika suasana hati sedang baik, semangat kita juga
tinggi. Ketika suasana hati sedang buruk, semangat kita rendah. Suasana hati
sama dengan cuaca yang terus berubah-ubah.
Hubungan
antara suasana hati dan uang cukup nyata. Ketika suasana hati sedang buruk,
kekecewaan terasa lebih besar daripada bila suasana hati sedang baik. Kita
menjadi cemas! Kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan meyakinkan diri sendiri bahwa
orang lain lebih baik daripada kita. Kita memusatkan perhatian pada keyakinan
bahwa mencari nafkah adalah pekerjaan yang berat.
Mungkin kita percaya bahwa uang atau kesempatan yang ada tidak memakai, atau
bahwa semua orang lain lebih mementingkan diri sendiri.
Yang menarik tentang suasana hati
ini adalah bahwa, pada umumnya, kita percaya bahwa
pikiran-pikiran yang negatif, menakutkan, dan merugikan diri sendiri ini hanya
terjadi ketika suasana hati sedang buruk. Ketika suasana hati sedang baik, kita
berpikir dengan cara yang sangat berbeda. Kita tidak terlalu cemas. Bukannya
percaya bahwa orang lain bekerja lebih baik daripada kita, atau bahkan
menghabiskan energi untuk membandingkan diri dengan meeka, kita sadar bahwa
kita masing-masing berada di jalur yang berbeda, masing-masing bekerja sebaik
mungkin. Bukannya mengeluh bahwa mencari uang sama
dengan bekerja keras, kita sengaja keluar dari proses keseluruhan dan mencari
cara baru untuk menciptakan kelimpahan bagi kita sendiri dan orang lain. Bukannya memperhatikan terbatasnya pemasukan
uang, kita tahu bahwa banyak yang dapat dikerjakan. Akhirnya, bukannya menganggap orang lain mementingkan
diri sendiri, kita sadar bahwa kebanyakan orang sangat
murah hati dan pemberi. Dan mereka yang tidak demikian hanyalah karena telah
kehilangan sentuhan dengan hatinya.
Jadi,
apa yang harus Anda perbuat? Yang penting adalah bersyukur ketika suasana hati
sedang baik dan tabah waktu suasana hati sedang buruk. Coba terus mengingat
akibat suasana hati Anda terhadap pikiran dan perasaan Anda. Pemahaman Anda tentang suasana hati memungkinkan Anda
mempertahankan wawasan Anda dan tidak terlalu serius menanggapi pikiran-pikiran
waktu suasana hati sedang buruk. Bukannya
percaya kepada persepsi-persepsi yang negatif dan menakutkan, Anda dapat
menepisnya sebagai sesuatu yang berhubungan dengan suasana hati.
Dinamika
yang sama juga berlaku pada kreativitasa dan kemampuan Anda menciptakan
kelimpahan. Ketika suasana hati sedang buruk, jangan membuat
keputusan-keputusan penting, baik dalam bisnis maupun dalam hidup sehari-hari.
Jangan memaksakan diri. Pemikiran dan kebijaksanaan Anda tidak sebaik waktu
suasana hati Anda sedang baik.
Bertahanlah
terhadap godaan untuk mencemaskan suasana hati Anda. Suasana hati selalu
berubah, dan Anda dapat berubah kapan saja. Menyadari bahwa Anda sedang dalam
suasana hati yang buruk biasanya sudah cukup untuk menaikkan semangat Anda.
Sekali lagi, jangan cemas! Dengan membaiknya suasana hati kemampuan Anda untuk
mencipta akan muncul kembali.
Tetaplah
Merasa Kaya
MENGEMBANGKAN
kesadaran untuk merasa kaya merupakan pokok bahasan buku ini. Kesadaran untuk
merasa kaya sama artinya dengan hilangnya kecemasan tentang ketiadaan uang;
kesadaran bahwa uang senantiasa tersedia bagi kita. Orang yang hidup dengan kelimpahan
yang sesungguhnya tidak pernah cemas dengan masalah kecukupan – mereka tahu bahwa menjadi kaya dan
berpengaruh adalah tujuan yang sudah mereka tetapkan sendiri. Cemas menjauhkan
diri dari perasaan bebas dan senang. Kita tidak pernah betul-betul bebas sampai
kita berhasil memutuskan mata rantai ketakutan ini. Akan tetapi, begitu kita
berhasil, hidup kita tidak akan pernah seperti sebelumnya. Hidup tanpa
kecemasan adalah hidup yang berkelimpahan, hidup yang patut dinikmati.
Pemusatan
perhatian seperti itulah yang harus kita kembangkan. Jika kita mengerahkan
energi mental kita untuk cemas, sulit alias mustahil menciptakan kondisi
berkelimpahan. Rasa takut menghalangi kreativitas dan memerangkap kita dalam
kemandekan. Dengan kata lain, rasa takut menjadi gangguan bagi proses kreasi
kita. Sebaliknya, jika kita bebas dari rasa cemas, jika kita memelihara
kesadaran untuk merasa kaya, uang akan mengalir kepada kita tanpa ada hentinya.
Kita akan betul-betul menciptakan jalan untuk membuat uang terus mengalir ke
arah kita. Antena kita akan terus mencari peluang-peluang baru yang lebih
menarik, dan pikiran kita akan terbuka untuk meraihnya.
Yang
paling penting dalam hal kesadaran untuk tetap merasa kaya dapat diringkas
dalam pepatah berikut, “Jangan menaruh kereta di depan kuda.” Jadi, jangan
salah mengenainya: Kesadaran untuk merasa kaya harus datang lebih dahulu! Anda
tidak akan tiba-tiba mengembangkan kesadaran untuk merasa kaya jika dan bila
Anda “kaya.” Yang berlaku adalah sebaliknya. Anda mengembangkan kesadaran
merasa kaya dengan menghapuskan kecemasan, dengan memepercayai
alam sekitar Anda dan mempercayai sumberdaya yang berasal dari dalam diri Anda
sendiri. Begitu Anda berhasil mempertahankan
kesadaran ini, kelimpahan yang sesungguhnya sudah berada dalam jangkauan Anda.
Jangan
Panik!
SEPERTI Anak
Ayam dalam cerita kartun yang salah besar ketika mengira bahwa langit sedang
runtuh, penting untuk tetap dalam perspektif Anda bahkan meskipun perkiraan si
Anak Ayam betul. Ingat bahwa air yang jatuh pun tidak terus-menerus jatuh, pada
saatnya air akan mengangkasa kembali. Dalam hidup selalu ada siklus.
Di
Amerika, contoh yang paling bagus tentang tempat orang bisa meraup untung
besar-besaran adalah pasar real estat California. Selama masa hidup saya, siklus
di sini telah terjadi berkali-kali. Namun, yang tidak berubah dalam fluktuasi
ini adalah kecenderungan banyak orang untuk ketakutan dan panik ketika situasi
sedang buruk, akibat pengandaian bahwa masa buruk itu akan berkepanjangan,
bahwa situasi akan makin buruk. Bila kita renungkan, kita dapat melihat bahwa,
sering, saat paling baik untuk terjun adalah ketika setiap orang lain sedang
panik.
Dalam
bisnis, penyebab orang panik bisa apa saja-batas waktu yang hampir lewat,
pesanan yang tidak kunjung datang, komentar orang lain, takut salah, situasi
makin buruk, dan sebagainya. Setiap orang pasti pernah panik oleh salah satu
faktor di atas. Namun yang belum pernah saya lihat adalah panik memang
betul-betul membantu memecahkan masalah. Sebagus-bagusnya panik, paling-paling
hanya berimbas netral; dan justru berakibat parah dalam keadaan yang paling
buruk. Panik cenderung memunculkan yang
terburuk dari setiap orang. Panik membuat orang lain (mungkin Anda juga)
merasa tegang dan was-was.
Panik memperbesar peluang berbuat salah, kehilangan kesempatan, dan terjadinya
salah komunikasi.
Tidak
ada yang lebih bagus dalam merusak jalan menuju sukses dan kelimpahan selain
panik. Apabila Anda membuat komitmen untuk tidak panik lagi, Anda akan melihat
beberapa keajaiban yang dapat terjadi. Pertama, Anda akan
melihat bahwa sebagian besar yang paling Anda cemaskan ternyata tidak pernah
terjadi, atau kalau pun terjadi tidak seburuk yang mula-mula Anda bayangkan.
Benjamin Franklin pernah berkata, “Ada beberapa peristiwa mengerikan yang
terjadi selama hidup saya yang hanya sebagian kecil dari yang saya bayangkan.”
Dengan menghindari panik, Anda tidak akan menyia-nyiakan waktu dan energi Anda
untuk mencoba memecahkan hal-hal yang mungkin tidak perlu dipecahkan. Kedua,
waktu Anda belajar memantapkan pijakan Anda, kebijaksanaan Anda akan
tersingkap. Tanpa kehadiran rasa cemas, jawaban-jawaban akan muncul. Bukannya dipenuhi dengan kekhawatiran, kepala
Anda akan penuh dengan solusi. Akhirnya, bila Anda akan penuh dengan solusi. Akhirnya,
bila Anda tetap tenang, ini membuat orang-orang di sekitar Anda memberikan yang
terbaik dari mereka. Banyak orang bereaksi terhadap perasaan-perasaan orang
lain. Jika pijakan Anda tetap kokoh, orang akan bersedia bekerja sama dengan
Anda.
Hidup
terlalu pendek untuk diisi dengan kecemasan. Untuk mengedepankan potensi
terbaik Anda, hapuskan panik dari pikiran Anda. Anda akan kembali ke jalur
menuju ke kelimpahan.
Berpikir
Tentang Hal-Hal BESAR!
MUJARBNYA
berpikir tentang hal-hal besar sudah diketahui secara luas dan mengesankan bagi
banyak orang. Berpikir tentang hal-hal besar
merupakan pembuka pintu keajaiban menuju wawasan yang lebih luas dan
memungkinkan terlihatnya peluang-peluang baru. Berpikir tentang hal-hal besar
membuat hidup lebih mudah dan jauh lebih menyenangkan. Kebiasaan ini juga lebih
memungkinkan diperolehnya laba yang besar.
Saya
telah berulang kali diingatkan oleh orang-orang bisnis yang sukses dalam hampir
setiap bidang bahwa berpikir tentang hal-hal yang besar merupakan salah satu
kunci menuju sukses. Coba perhatikan beberapa contoh berikut. Penjaja asuransi
yang sukses mengatakan dengan tegas bahwa waktu yang diperlukan untuk menjual
polis bernilai satu miliar persis sama
dengan waktu yang diperlukan untuk
menjual polis bernilai satu juta. Dalam bidang real estat, konsep tentang leverage berlaku baik ketika Anda bicara
tentang sebuah rumah tunggal maupun
tentang apartemen besar. Ini tidak berarti bahwa Anda tidak dapat menjadi kaya
dari proyek-proyek rumah tunggal, atau bahwa laju kembalinya modal Anda akan
lebih tinggi dalam proyek-proyek bangunan mewah. Yang dimaksudkan hanyalah
bahwa makin besar visi Anda, makin besar pula potensi Anda untuk sukses.
Sebagai agen perumahan, jika Anda mencoba menjual rumah sederhana, energi yang
Anda perlukan sama dengan bila Anda menawarkan sebuah rumah mewah kepada orang
berduit. Jadi, jika Anda dapat berpikir tentang hal-hal yang kecil, Anda juga
bisa berpikir tentang hal-hal yang besar.
Dalam
bidang apapun, jika di depan umum menjadi keharusan, kegiatan ini tergolong
penting. Jika Anda memerlukan satu jam untuk berbicara
kepada satu orang, enam puluh menit yang sama juga dapat Anda gunakan untuk
berbicara kepada kerumunan yang mencapai seribu
orang atau lebih. Banyaknya orang yang berani Anda hadapi akan bergantung
kepasa besar visi Anda. Konsep mengenai berpikir tentang hal-hal besar ini juga
berlaku dalam kaitan dengan siapa yang Anda pilih untuk berbincang-bincang.
Apakah Anda takut mendaki puncak? Jika demikian, berarti Anda membuang peluang. Sering sekali,
orang yang sudah berada di puncak tangga juga adalah orang yang mudah diajak bicara dan paling bersedia
menolong. Saya beberapa kali bertemu dengan pemilik toko kendaraan yang saya
minati padahal di toko yang sama itu pula permintaan saya pernah ditolak oleh
sang pramuniaga. Akan tetapi, agar kesempatan seperti itu terjadi, saya harus
bertanya. Dalam sebuah perusahaan, pimpinan tertinggi sering lebih bersedia
menemui Anda, padahal pimpinan di bawahnya tidak peduli kepada Anda. Ini
dinamika yang aneh, tetapi sering benar.
Seperti
biasa, alasan utama banyak orang berpikir tentang hal-hal kecil adalah takut.
Pikiran-pikiran seperti, “Saya takut berbicara di ruangan penuh orang,” “Saya
tidak berani menanggung resiko pada proyek yang lebih besar,” dan “Saya tidak
berani mengajak pimpinan perusahaan itu bersantap siang dengan saya,” adalah
pikiran-pikiran yang mudah memenuhi otak dan karena itu ditanggapi terlalu serius, Ketika pikiran
yang meresahkan masuk kedalam pikiran Anda, berusahalah untuk mengusirnya. Anda
dapat melakukannya begitu Anda percaya bahwa Anda mampu. Keresahan yang Anda
alami hampir selalu diciptakan oleh Anda sendiri dan biasanya tidak perlu.
Saya
punya seorang teman yang menghabiskan sebagian besar masa dewasanya untuk
bersikeras bahwa ia tidak mampu menulis buku. Ini sangat membingungkan saya, karena ia tidak hanya seorang penulis yang
andal, namun juga mampu dengan pintarnya menulis artikel dan bab-bab lepas!
Pada suatu hari, saya memintanya merenungkan bahwa semua buku tidak lain adalah
rangkaian bab-bab menarik yang kemudian disusun menjadi satu. Bagi saya ini
gamblang sekali, tetapi sekali pun ia belum pernah memikirkannya dengan cara
demikian. Selama itu, ia selalu terpusat kepada keyakinan matinya bahwa menulis
buku adalah sebuah proyek yang terlalu besar. Pergeseran pola pikir sekecil ini
terbukti menghasilkan sesuatu yang berbeda sama sekali.
Dua tahun kemudian, ia menyelesaikan bukunya yang pertama.
Renungkan
visi Anda sendiri tentang kelimpahan. Apakah visi Anda terlalu kecil? Dapatkah
Anda berpikir dalam kerangka yang lebih besar? Pada umumnya, jawaban untuk ini
adalah ya! Banyak cara yang memungkinkan Anda meraih banyak orang dengan besar
usaha yang sama. Tidak peduli apa pun bisnis Anda, langkah pertama adalah
menghapuskan rasa takut atau cemas yang menghalangi jalan Anda. Begitu
pikiran-pikiran yang meresahkan lenyap secara perlahan-lahan dan tidak seberapa
mengganggu Anda, gagasan baru dan pandangan-pandangan baru akan mulai muncul.
Seorang
kenalan saya mempunyai sebuah kedai kopi. Selama bertahun-tahun ia mengerjakan
segala sesuatunya sendiri. Ia tidak menggunakan tenaga pembantu karena takut
tidak mampu mendanai. Padahal, karena ia harus mengerjakan sesuatunya sendiri,
pelayanannya agak lambat. Belum terpikir olehnya bahwa usahanya bisa mundur
karena reputasinya sebagai kedai kopi dengan pelayanan yang lambat. Ia tahu
bahwa ada yang tidak beres, dan pelanggan yang biasa minum kopi di kedainya
tidak mau lagi antre terlalu panjang. Pada suatu hari ia bertanya kepada diri
sendiri, “Kalau saya tidak khawatir, apa yang akan saya kerjakan?” Jawabannya
jelas: “Saya akan menyewa beberapa remaja untuk mempercepat pelayanan kedai saya.”
Betapa mengejutkan, inilah jawaban untuk impiannya. Pelanggan makin banyak dan
laba yang diperolehnya melangit. Sebagaimana biasanya, tidak ada yang perlu
ditakutkan rasa takut itu ciptaannya sendiri. Tak usah cemas, buatlah
keuntungan!
Komentar
Posting Komentar