EDISI PERDANA IKUT LAKUT DI JOGLO ABANG
Jumat 22 Agustus 2014 aku dan Imah mengikuti kegiatan lakut. Lakut diselenggarakan mulai dari tangal 22 Agustus sampai tanggal 24 Agustus. Pembukaan dimulai pukul 14.00. Sambutan demi sambutan telah diberikan acara segera dimulai. Hari pertama telah disiapkan beberapa materi. Aku membolos dari kantor karena seharusnya pulang jam 15.00. Aku mengantar teman kerja ku terlebih dahulu Bu Nurul namanya. Aku mengantar sampai halte bus. Setelah itu aku menghampiri temanku Imah, yang arah rumahnya berlawanan dari halte aku pun segera berbalik arah. Sampai dirumahnya dia sudah menunggu kedatanganku. Tas besarv sudah digendong kami siap untuk berangkat ke Jogloabang. Rekan IPNU ternyata belum berangkat kesana juga. Padahal kita sudah berangkat dan kita mampir di foto copyan untuk mengeprint salah satu syarat Lakut yaitu essay tentang "kebijaka pendidikan dalam menghadapi tantangan sosial". Rekan Nova menelponku, dia mengajak agar kita berangkat bersama karena kebetulan aku juga tidak tahu arahnya. Setelah selesai mengeprint aku menuju ke Masjid Agung tempat kita janjian. Cukup lama aku menunggu rekan Nova, akhirnya dia datang juga bersama rekan Miko. Selama menunggu aku dan Imah jajan siomay di dekat taman Masjid Agung.
Tempatnya tidak terlalu jauh, hanya di sebelah selatan selokan Mataram belok ke barat mengikuti jalan saja. Setelah sampai jalan yang dipasangi beberapa bendera IPNU dan IPPNU maka ikuti jalan itu dan sampailah disana. Acara sudah dimulai, malu malu aku memasuki pendopo dan mulai bergabung dengan yang lain. Sambutan demi sambutan telah disampaikan dilanjutkan hingga materi. Break sebentar untuk sholat ashar dan dilanjutkan dengan materi kembali. Hari semakin gelap, tak terasa adzan maghrib sudah berkumandang. Materi juga sudah selesai.
Aku dan Imah segera bergegas untuk masuk ke kamar yang sudah disiapkan karena acaranya menginap 3 hari 2 malam. Ternyata kita kebagian kamar yang gelap alias lampunya mati. Akhirnya panitia segera mengganti lampu tetapi ternyata tidak pas dengan sekeringnya. Kita menunggu di ruang aula sambil menonton tv dan ada yang membaca buku-buku yang ada di rak sebelahnya. Aku melihat HPku dan ternyata sudah low, kukeluarkan chargerku dan siap untuk dicolokkan di stop kontak. Tengok kanan tengok kiri aku tak melihat stop kontak. Ternyata tertutup oleh tas-tas peserta yang super besar. Di stop kontak sudah tertancap 2 charger yang dipakai, masih sisa 2 colokan. Aku berpikir mungkin ini gak dipakai. Dengan segera aku menancapkan chargerku tapi entah kenapa kok tidak masuk aliran listriknya, apakah ada yang rusak? HP atau cahrgerku yang rusak. Perlahan ku cabut chargerku dari stop kontak tapi ada pemandangan yang aneh terlihat dari lubang stop kontak. Ya... tiba-tiba keluar asap. Kupikir itu hal yang normal , jadi aku pun menancapkan ke lubang stop kontak yang disebelahnya. Tapi yang ini lebih mengejutkan lagi. Makjleb,,,, tiba-tiba seluruh ruangan aula mati seketika. Aku segera mencabut HP ku karena ternyata asap yang keluar semakin banyak dan menimbulkan bau gosong. Peserta yang ada disekitar itu menutup hidung dan berteriak histeris. Aku yang sedari tadi heran rasanya diam terpaku tak percaya ini terjadi padaku. Ya, aku penyebab kematian listrik ini. Aku speechless tak tahu harus bagaimana, segera Imah mengajakku untuk berwudhu karena adzan maghrib sudah berkumandang. Peserta yang lain ribut dengan keadaan ini, aku hanya berjalan lemas mengikuti Imah yang sedari tadi mencoba untuk menenangkanku. Tapi aku masih merasa bersalah dengan keadaan yang terjadi ini. Aku pun mencoba tegar dan berpura-pura ini tidak terjadi apa-apa. Tetapi hatiku masih bergejolak merasa bersalah. Saat panitia mencoba untuk mengatasi masalah ingin rasanya aku saja yang memperbaikinya tapi apalah daya aku tak tahu apa-apa tentang kelistrikan. Ku lihat rekan ketua memasang kabel mengganti stop kontak yang telah hangus. Duh dekkk dalam hati aku mencoba menenangkan diriku sendiri. Akhirnya menyala juga. setelah di ganti. Aku sholat berjamaah di pendopo joglo bersama dengan peserta yang lain. Selesai sholat aku akan kembali ke kamar dan sudah tidak sabar lagi untuk mengecharge HP ku yang sudah pingsan dari tadi. Apalah mau dikata ternyata kamar masih gelap, lampu pengganti baru datang. Rekan ketua mengganti lampu dengan hati-hati kamar itu hanya sempit tetapi ada dua ranjang tempat tidur yang versi tingkat sehingga membuat kamar terasa sangat sempit. Aku perhatikan cari mengganti lampu itu sampai menganga. Hahaha jadi malu sendiri. Akhirnya tak berapa lama lampu kamar sudah menyala. Aku pun berterima kasih kepada rekan ketua dan meminta maaf atas kejadian sore ini. Hmmm lega rasanya saatnya mempersiapkan diri untuk next agenda.
Tas ranselku sudah menanti di depan kamar untuk segera kugendong kubawa ke dalam kamar. Aku dan Imah sudah menge-Im tempat tidur yang bawah karena kalau tempat tidur tingkat
Salah satu yang harus dibawa saat lakut pada waktu itu adalah essay
Tempatnya tidak terlalu jauh, hanya di sebelah selatan selokan Mataram belok ke barat mengikuti jalan saja. Setelah sampai jalan yang dipasangi beberapa bendera IPNU dan IPPNU maka ikuti jalan itu dan sampailah disana. Acara sudah dimulai, malu malu aku memasuki pendopo dan mulai bergabung dengan yang lain. Sambutan demi sambutan telah disampaikan dilanjutkan hingga materi. Break sebentar untuk sholat ashar dan dilanjutkan dengan materi kembali. Hari semakin gelap, tak terasa adzan maghrib sudah berkumandang. Materi juga sudah selesai.
Aku dan Imah segera bergegas untuk masuk ke kamar yang sudah disiapkan karena acaranya menginap 3 hari 2 malam. Ternyata kita kebagian kamar yang gelap alias lampunya mati. Akhirnya panitia segera mengganti lampu tetapi ternyata tidak pas dengan sekeringnya. Kita menunggu di ruang aula sambil menonton tv dan ada yang membaca buku-buku yang ada di rak sebelahnya. Aku melihat HPku dan ternyata sudah low, kukeluarkan chargerku dan siap untuk dicolokkan di stop kontak. Tengok kanan tengok kiri aku tak melihat stop kontak. Ternyata tertutup oleh tas-tas peserta yang super besar. Di stop kontak sudah tertancap 2 charger yang dipakai, masih sisa 2 colokan. Aku berpikir mungkin ini gak dipakai. Dengan segera aku menancapkan chargerku tapi entah kenapa kok tidak masuk aliran listriknya, apakah ada yang rusak? HP atau cahrgerku yang rusak. Perlahan ku cabut chargerku dari stop kontak tapi ada pemandangan yang aneh terlihat dari lubang stop kontak. Ya... tiba-tiba keluar asap. Kupikir itu hal yang normal , jadi aku pun menancapkan ke lubang stop kontak yang disebelahnya. Tapi yang ini lebih mengejutkan lagi. Makjleb,,,, tiba-tiba seluruh ruangan aula mati seketika. Aku segera mencabut HP ku karena ternyata asap yang keluar semakin banyak dan menimbulkan bau gosong. Peserta yang ada disekitar itu menutup hidung dan berteriak histeris. Aku yang sedari tadi heran rasanya diam terpaku tak percaya ini terjadi padaku. Ya, aku penyebab kematian listrik ini. Aku speechless tak tahu harus bagaimana, segera Imah mengajakku untuk berwudhu karena adzan maghrib sudah berkumandang. Peserta yang lain ribut dengan keadaan ini, aku hanya berjalan lemas mengikuti Imah yang sedari tadi mencoba untuk menenangkanku. Tapi aku masih merasa bersalah dengan keadaan yang terjadi ini. Aku pun mencoba tegar dan berpura-pura ini tidak terjadi apa-apa. Tetapi hatiku masih bergejolak merasa bersalah. Saat panitia mencoba untuk mengatasi masalah ingin rasanya aku saja yang memperbaikinya tapi apalah daya aku tak tahu apa-apa tentang kelistrikan. Ku lihat rekan ketua memasang kabel mengganti stop kontak yang telah hangus. Duh dekkk dalam hati aku mencoba menenangkan diriku sendiri. Akhirnya menyala juga. setelah di ganti. Aku sholat berjamaah di pendopo joglo bersama dengan peserta yang lain. Selesai sholat aku akan kembali ke kamar dan sudah tidak sabar lagi untuk mengecharge HP ku yang sudah pingsan dari tadi. Apalah mau dikata ternyata kamar masih gelap, lampu pengganti baru datang. Rekan ketua mengganti lampu dengan hati-hati kamar itu hanya sempit tetapi ada dua ranjang tempat tidur yang versi tingkat sehingga membuat kamar terasa sangat sempit. Aku perhatikan cari mengganti lampu itu sampai menganga. Hahaha jadi malu sendiri. Akhirnya tak berapa lama lampu kamar sudah menyala. Aku pun berterima kasih kepada rekan ketua dan meminta maaf atas kejadian sore ini. Hmmm lega rasanya saatnya mempersiapkan diri untuk next agenda.
Tas ranselku sudah menanti di depan kamar untuk segera kugendong kubawa ke dalam kamar. Aku dan Imah sudah menge-Im tempat tidur yang bawah karena kalau tempat tidur tingkat
Salah satu yang harus dibawa saat lakut pada waktu itu adalah essay
BERADAPTASI DENGAN KURIKULUM BARU
Kurikulum
baru yaitu kurikulum 2013 atau yang lebih dikenal dengan pendidikan berbasis
karakter telah dicetuskan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai pengganti kurikulum yang lama yaitu
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Banyak pihak mulai dari tingkat sekolah
dasar sampai tingkat atas yang harus menyesuaikan dengan kurikulum tersebut.
Guru-guru harus mempersiapkan bagaimana cara penyampaian materi dengan dasar
kurikulum tersebut agar para pelajar bisa memahami. Adanya beberapa mata
pelajaran yang dihapus dan ada juga yang ditambah mengakibatkan ada beberapa
guru dengan mata pelajaran yang dihapus beralih ke mata pelajaran yang ada. Penyampaian
materi biasanya ditunjang dengan beberapa alat peraga pendidikan. Ketersediaan
alat peraga akan mempengaruhi tercapainya penyampaian materi. Jika alat peraga
dapat terpenuhi maka materi tentu saja dapat dipahami oleh pelajar. Tetapi
sebaliknya jika alat peraga tidak tersedia materi pembelajaran akan sulit
diterima para pelajar. Memang alat peraga hanyalah sebagai penunjang karena
sumber pembelajaran utama adalah dari buku. Buku dengan kurikulum 2013 masih
belum terdistribusikan dengan merata, apalagi di daerah tertinggal. Para guru
pun harus menginisiatif bagaimana agar bisa mendapatkan buku kurikulum 2013.
Hal itu dilakukan dengan mengeprint file materi pembelajaran yang diberikan
dari pemerintah. Lalu pihak sekolah menggandakan sendiri atau menyuruh para
pelajar untuk mengcopy sendiri.
Pelajar
dengan karakternya dituntut untuk dinamis menghadapi era sekarang. Begitu
banyak kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang semakin deras membuat
pelajar harus bisa membentengi diri dari pengaruh negatif. Kurikulum 2013 ini
diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai moral yang kini perlahan mulai luntur seiring
dengan berjalannya gaya hidup yang semakin modern. Sekolah mulai menerapkan
pendidikan berkarakter terutama menekankan pada 4 pilar kebangsaan yaitu
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Apabila rasa cinta terhadap
pada bangsa dan negara telah timbul maka walau sebesar apapun kemajuan dan
tantangan sosial yang ada diharapkan sudah kebal. Hal itu akan termasuk dalam
aspek sikap di kurikulum 2013 yang dinilai dalam sikap dalam kegiatan belajar
mengajar, kehadiran, keaktifan dan sopan santunnya. Penilaian sikap ini
merupakan yang sulit dilakukan karena tidak setiap saat guru mengawasi
gerak-gerik para pelajar sehingga tidak dapat efektif
Setiap
kebijakan yang diambil pasti akan selalu memberikan risiko. Dalam hal ini
risiko akan dihadapi oleh kalangan civitas akademika. Perlahan tapi pasti guru
dan pelajar melakukan penyesuaian dengan kurikulum 2013 tersebut. Guru tetap
fokus untuk penyampaian materi. Pelajar sebagai generasi muda dapat mengambil
sisi positif tersebut untuk berusaha aktif sehingga proses kegiatan belajar
akan tercipta sebagaimana yang diharapkan. Selain pengetahuan diharapkan
pelajar dapat terasah keterampilannya dengan kurikulum ini. Guru dapat menilai
aspek pengetahuan pelajar dari nilai-nilai ulangan seperti nilai ulangan
harian, ujian tengah/ akhir semester hingga ujian kenaikan kelas. Sedangkan
dalam aspek ketrampilan akan menuntut pelajar agar terus aktif hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengeluarkan pendapat atau bermusyawarah saat guru
melaksanakan kegiatan diskusi kelas. Guru biasanya akan memberikan tugas
seperti membuat laporan yang nantinya akan dipresentasikan. Aspek pengetahuan
di kurikulum 2013 bukan merupakan aspek utama seperti di kurikulum yang
sebelumnya. Beberapa aspek yang nilai adalah aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Apapun kebijakan yang diambil semoga lebih membawa kebaikan dan
kemajuan bagi Indonesia khususnya di bidang pendidikan dengan tetap
memperhatikan peraturan yang berlaku.
To Be Continue....
Komentar
Posting Komentar