TUGAS RINGKASAN MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI JASA
A.
Definisi Jasa
Jasa merupakan produk yang dapat dirasakan tetapi tidak dapat
dilihat.
Contoh perusahaan jasa : bank, dokter/ rumah sakit, perguruan
tinggi, terminal, pompa bensin dan lain-lain.
B.
Dimensi Kualitas Jasa
·
Reliability:
kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan.
·
Responsiveness:
kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap.
·
Assurance:
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para
staf, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.
·
Emphaty: kemudahan dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan.
·
Tangibles:
fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
C. Pengertian
Total Quality Service (TQS)
Intensitas suatu proses pemenuhan kebutuhan dan
keinginan menuntut pergeseran dasar dalam organisasi. Sehingga organisasi tidak
lagi berorientasi laba semata, melainkan inovasi dan penambahan nilai. Laba
dapat diriilai sebagai suatu akibat dan proses penciptaan dan penambahan nilai.
Dengan demikian yang menjadi sebab adalah tujuan dari pada organisasi itu
sendiri.
Pelayanan prima memberikan kepada pelanggan apa
yang lebih daripada yang memang mereka harapkan pada saat mereka membutuhkan,
dengan cara yang mereka inginkan.
Prinsip Pelayanan Prima : Lebih baik, lebih
cepat, lebih baru, lebih murah, lebih sederhana. Unsur pokok pelayanan prima
yaitu : orang, proses, dan standar. Pelayanan prima dapat dilakukan dengan
melibatkan semua panca indra antara lain berbicara, memandang (kontak mata),
mendengar, berjabat tangan.
Perubahan cara pandang lama dalam pemberian
pelayanan yaitu :
1.
Produk dipisahkan dari service
2.
Satu ukuran dipakai untuk semua
3.
Data base pelanggan tidak ada gunanya
4.
Menomorduakan kualitas daripada biaya
5.
Menempatkan konsumen pada posisi lemah
A.
Pelanggan
Pelanggan adalah seseorang/
sekelompok orang membeli produk/ menggunakan jasa/ pelayanan dari suatu
organisasi/ perusahaan. Pelanggan adalah orang yang paling penting dalam
perusahaan dan merupakan tujuan pekerjaan kita. Pelanggan tidak tergantung
kepada kita tetapi kita tergantung pada pelanggan karena pelanggan memberikan
kesempatan kita untuk melayani.
Jenis Pelanggan :
1.
Pelanggan Internal : seseorang/
pihak lain dalam organisasi/ perusahaan yang melakukan pekerjaan setelah kita.
Harapan pelanggan internal yaitu kerjasama, saling membantu,
kualitas kerja dan struktur system kerja yang efisien.
2.
Pelanggan eksternal : seseorang/
pihak lain di luar organisasi/ perusahaan yang akan menerima/ menggunakan
produk/ jasa dari kita
Harapan pelanggan eksternal yaitu kelayakan produk/ jasa, harga
kompetitif, kualitas da keandalan serta pelayanan.
Faktor pendorong kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi
pelanggan atas performance produk/ jasa dalam memenuhi harapan
pelanggan. Faktor tersebut yaitu kualitas produk. Jasa, harga, kualitas
pelayanan, emosional, kemudahan.
Pelayanan prima membuat perubahan paradigma pelayanan yang
berfocus pada pelanggan. Inti pelayanan prima bagaimana komunikasi dengan
mencipatkan empati dan penting adanya sebuah standarisasi serta indicator untuk
mengukur. Pengukuran perilaku pelayanan prima membuat berhasil sehingga membuat
penghargaan dan menciptakan budaya pelayanan prima.
MANAJEMEN PROYEK
A.
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah kombinasu antara sumberdaya manusia dan
sumberdaya nn manusia yang digunakan dalam organnisasi temporer untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut.
B.
Prinsip Manajemen Proyek
1.
On Time (Tepat Waktu)
2.
On Budget (tepat anggaran)
3.
On Spesifikasi (tepat spesifikasinya)
C.
Bentuk Organisasi Proyek
1.
Organisasi Tradisional
Ciri-cirinya :
·
Konsultan perencana terpisah.
·
Kontraktor utama tunggal.
·
Banyak melibatkan sub-kontraktor
atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama.
·
Jenis kontrak yang ditetapkan :
harga tetap (fixed cost), harga satuan (unit price).
2.
Organisasi Swakelola
Ciri-cirinya
:
·
Pemilik proyek bertanggung jawab
atas perencanaan dan pelaksanaan proyek (bertindak sebagai perencana dan
kontraktor).
·
Pekerjaan dapat dilaksanakan sendiri
secara fakultatif.
·
Jenis kontrak yang diterapkan :
harga tetap, harga satuan, kontrak yang dinegosiasikan.
3.
Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn-key project)
Ciri-cirinya
:
·
Satu perusahaan yang bertanggung
jawab baik untuk perencana maupun pelaksanaan konstruksi.
·
Adanya keterlibatan kontraktor
spesialis.
·
Jenis kontrak yang diterapkan :
harga tetap, harga maksimum bergaransi.
D. Jaringan Kerja
Jaringan kerja ialah suatu sistem kontrol proyek dengan cara
menguraikan pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan
(activity). Selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan
ekonomis, dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan jumlah tenaga kerja yang
minimum.
E. Evolusi Manajemen Proyek
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek
dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada
umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan
anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut
dengan "triple constrains" atau "tiga batasan". Dengan
semakin meningkatnya kesadaran akan harkat dan martabat individu dalam
menjalankan proyek, maka batasan ini kemudian berkembang dengan ditambahkan
dengan batasan keempat yaitu faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah
bagaimana mengoptimasikan dan pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk
mencapai tujuan proyek yang telah ditentukan.
INVENTORY
CONTROLING
B.
Definisi Persediaan
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang
milik perusaaan dengan maksud untuk di proses, maupun dijual dalam periode
tertentu.
C.
Tujuan Pengendalian Persediaan
1.
Untuk mengantsisipasi adanya
kekurangan bahan
2.
Untuk mengantisipasi adanya
hilangnya kesempatan mendapatkan keuntungan
3.
Untuk mengantisipasi kerugian akibat
tenaga kerja tidak bekerja
4.
Untuk menjaga jumlah dan mutu barang
5.
Menghilangkan risiko keterlambatan
datangnya barang
6.
Menghilangkan risiko barang
yang rusak
7.
Mempertahankan stabilitas operasi
perusahaan
8.
Memberi pelayanan yang
sebaik-baiknya bagi konsumen
D.
Jenis Persediaan
1.
Bahan mentah
2.
Produk jadi
3.
Bagian komponen
4.
Perlengkapan
5.
Barang dalam proses
E.
Metode Pengendalian Persediaan
Metode yang digunakan yaitu metode EOQ. Economic
Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu model manajemen
persediaan, model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan
yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Economic
Order Quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh
dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang
optimal.
Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah :
Dimana:
D : Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode
waktu.
S : Biaya pemesanan ( persiapan pesanan dan penyiapan mesin
) per pesanan
H : Biaya penyimpanan per unit per tahun
Dalam penentuan model EOQ terdapat beberapa asumsi-asumsi,
diantaranya adalah :
- Jumlah kebutuhan bahan baku sudah dapat ditentukan terlebih dahulu secara pasti untuk penggunaan satu tahun atau satu periode.
- Penggunaan bahan baku relatif stabil dalam satu tahun atau satu periode.
- Harga bahan baku konstan selama periode tertentu.
- Lead Time tetap.
- Tidak terjadi stockout.
PENGENDALIAN
BIAYA PRODUKSI
A.
Tujuan Pengendalian Biaya Produksi
Pengendalian
produksi untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, baik jumlah, kualitas, harga, maupun waktunya.dimaksudkan untuk
mendayagunakan sumber daya produksi yang terbatas secara efektif, terutama
dalam usaha memenuhi permintaan konsumen dan menciptakan keuntungan bagi
perusahaan. Yang dimaksudkan dengan sumberdaya mencakup fasilitas produksi,
tenaga kerja, dan bahan baku. Kendala yang dihadapi mencakup ketersediaan
sumberdaya, waktu pengiriman produk, kebijaksanaan manajemen.
B.
Komponen Pengendalian
1.
Lingkungan
Pengendalian
Tulang
punggung sebuah perusahaan adalah karyawan yang meliputi atribut individu
seperti integritas, nilai etika, dan kompetensi; dan lingkungan tempat karyawan
bekerja. Karyawan merupakan mesin penggerak organisasi dan fondasi untuk
komponen lainnya. Oleh karena itu, lingkungan pengendalian suatu organisasi merupakan dampak
kolektif dan berbagai faktor dalam menetapkan, meningkatkan atau memperbaiki
efektivitas kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan.
2.
Aktivitas Pengendalian
Perusahaan
harus menetapkan prosedur dan kebijakan pengendalian dan melaksanakannya,
untuk membantu menjamin bahwa manajemen dapat menetapkan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk menghadapi ancman-ancaman yang muncul, sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif.
3. Pengukuran
Risiko
Organisasi
harus menyadari dan waspada terhadap berbagai risiko yang dihadapinya. Untuk
itu, perusahaan menetapkan serangkaian tujuan yang terintegrasi dengan kegiatan
penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya sehingga
organisasi dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Organisasi pun menetapkan
mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengeloal risiko-risiko
terkait.
4. Informasi
dan Komunikasi
Sistem
informasi dan komunikasi mengitari kegiatan pengawasan. Sistim tersebut
memungkinkan karyawan organisasi untuk memperoleh dan menukar informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan
organisasi.
5. Pemantauan
Seluruh
proses bisnis harus dipantau, dan dilakukan modifikasi sepenuhnya. Dengan cara
ini, sistem akan bereaksi secara dinamis yaitu berubah jika kondisinya
menghendaki perubahan.
C.
Anggaran Produksi
Anggaran produksi yaitu suatu
perencanaan yang meliputi tingkat volume barang yang harus diproduksi oleh
perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang telah direncanakan.
Manfaat anggaran produksi yaitu
untuk menunjang kegiatan produksi, menjaga tingkat persediaan bahan,
mengendalikan tingkat persediaan bahan.
D.
Anggaran Bahan Mentah
Bahan
mentah yang di perlukan untuk proses produksi di bagi menjadi dua macam yaitu :
1.
Bahan Mentah Langsung
Bahan mentah langsung atau direct material
adalah semua bahan mentah yang merupakan bagian daripada barang jadi yang di
hasilkan, bahan mentah langsung ini apabila di masukkan ke dalam pencatatan
penganggaran di catat ke dalam anggaran bahan mentah.
1.
Bahan Mentah Tidak Langsung
Bahan Mentah tidak langsung atau disebut juga
dengan indirect material, adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses
produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.
Bahan mentah tidak langsung ini apabila di lakukan pencatatan di dalam
penganggaran perusahaan di catat di dalam anggaran B.O.P atau Biaya Over Head
Pabrik.
Sedangkan penyusunan anggaran bahan mentah mempunyai
tujuan sebagai :
·
Perkiraan jumlah kebutuhan bahan mentah.
·
Perkiraan jumlah pembelian bahan mentah.
·
Laporan dasar perkiraan kebutuhan dana.
·
Dasar penentuan komponen harga pokok produksi.
·
Dasar pengawasan penggunaan bahan mentah.
Karena tujuan pembuatan anggaran bahan mentah
mempunyai posisi sebagai laporan untuk membuat keputusan bagi perusahaan dalam
mengambil keputusan maka anggaran bahan mentah mempunyai komponen atau elemen
yang membentuk kelengkapan laporan tersebut, yaitu :
·
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah.
·
Anggaran Pembelian Bahan Mentah.
Komentar
Posting Komentar