PENGANTAR BISNIS
By : Ms. Dra. Endang TW, M. M
* Kebutuhan manusia beraneka
ragam (muali dari A-Z) dengan jumlah yang tidak terbatas.
* Sumberdaya sebagai alat
pemenuhan kebuthan terbatas
=> Maka harus dilakukan
pilihan yang didasarkan atas:
1. Intensitas (Urutan Kepentingan)
2. Prinsip Ekonomi (dengan pengorbanan tertentu akan menghasilkan hasil yang
maksimal)
:) Bagi produsen : berupa laba yang maksimal
:) Bagi konsumen : berupa kepuasan yang maksimal
* Prinsip ekonomi tidak dapat
diterapkan dalam kebutuhan kasih sayang melainkan diterpakan pada
kebutuhan
kebendaan.
* Hasil yang berat/ maksimal
diiharapkan dapat tercapai dengan beban/ pengorbanan yang ringan/ sedikit.
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
A.
Bentuk
Kepemilikan Bisnis di Indonesia
Adalah bentuk kegiatan bisnis
dilihat dari siapa pemilik/ pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan
pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepimilikan bisnis.
Dalam menentukan bentuk suatu
kepemilikan bisnis, perlu mempertimbangkan hal berikut :
1.
Bidang
bisnis yang akan dilakukan, apakah bidang produksi atau berbentuk jasa.
2.
Jumlah
modal usaha dan kemungkinan untuk menambah modal itu
3.
Rencana
pembagian laba yang diinginkan
4.
Pihak-pihak
yang mungkin terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut
5.
Besar
resiko yang akan ditanggung, dan siapa yang bertanggung jawab
6.
Peraturan-peraturan
pemerintah
B.
Beberapa Bentuk Kepemilikan Bisnis
1. BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
PEMERINTAH
Dibedakan
atas :
BUMN
yang meliputi :
a. Perusahaan jawatan yaitu
perusahaan negara yang berfungsi social dan tidak mengutamakan keuntungan.
Pegawai perusahaan jawatan adalah PNS, yang berada di bawah Departemen Keuangan
b. Perusahaan umum yaitu
perusahaan milik negara yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan
Peraturan Pemerintah, berfungsi melayani kepentingan umu, namun diizinkan
mencari laba, meskipun bukan tujuan utama. Kedudukan pegawai adalah pegawai
perusahaan.
c. Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), modal perusahaan dimiliiki oleh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten
atau kota), yang meliputi Perusahaan Dinas yang fungsi sosialnya sama dengan
Perjan; Perusahaan Umum Daerah, Perusahaan Persero Daerah seperti Bank-Bank
yang didirikan oleh Pemerintah Daerha di Indonesia; PDAM sebagai perusahaan
yang memberikan jasa pelayanan kepada daerah juga dibolehkan memupuk laba untuk
menghidupi perusahaan itu.
2. BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
SWASTA NASIONAL
Bentuk
bisnis yang kepemilikannya dikuasi oleh pihak swasta nasional. Pemerintah
memberi kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut serta membangun ekonomi
nasional, karena kemampuan dan sumber daya pemerintah sangat terbatas., yaitu :
a. Perusahaan Perorangan
Bentuk
ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan
ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pasa perusahaan perseorangan dalam
likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari
semua hutang perusahaan.
Kebaikan
:
§
Laba
perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya
§
Pengambilan
keputusan lebih cepat, lebih fleksibel
§
Prosedur
pendirian lebih sederhana dan mudah
§
Sifat
kerahasiaan perusahaan lebih terjamin, baik dalam keuangan maupun proses
produksi
§
Biasanya
pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang
menjadi miliknya itu.
Kelemahan
§
Tanggung
jawab pemilik perusahaan tidak terbatas, artinya kekayaan pribadinya menjadi
jaminan terhadap hutang perusahaan
§
Sumber
keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha untuk dapat sumber dana tergantung
pada kemampuan pemilik
§
Kontinuitas
atau kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin sebab seandainya pemilik
meninggal, bangkrut atau sebab lain dapat menyebabkan perusahaan berhenti
§
Pengelolaan
manajemennya lebih kompleks, sebab semua aktivitas manajemen seperti cari
kredit, pembelanjaan, produksi, pemasaran dilakukan pemilik sendiri.
b. Firma
Adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut
firman) tidak terbtas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut
akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya
ikut menanggung.
Kebaikan
Firma :
§
Jumlah
modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk
memperluas usahanya
§
Lebih
mudah memperoleh kredit karena mempunyai finas=nsial yang lebih besar
§
Kemampuan
manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota
serta semua keputusan diambil bersama
§
Pendirian
mudah, artinya tidak perlu akta.
Kelemahan
Firma :
§
Tanggung
jawab pemilik tidak terbtas terhadap seluruh utang perusahaan
§
Kelangsungan
perusahaan kurang terjamin sebab apabila salah seorang anggota membatalkan
perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka secara otomatis firma menjadi
bubar
§
Kerugian
yang diakibatkan oleh seorang harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
C.
Perseroan
Komnaditer (CV)
Anggota
firma bertanggung jawab dengan segala harta bendanya terhadap utang-utang dari
firma tersebut, baik yang diakibatkan oleh salah seorang anggota maupun anggota
yang lain.
Pada
CV terdapat hal yang berbeda yakni salah satu atau beberapa anggota bertanggung
jawa tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jawab secara terbatas
terhadap utang-utang perusahaan, hanya bertanggung jawab sebesar jumlah uang
yang mereka masukkan ke dalam CV itu.
Dalam
CV ada dua macam anggota, yang disebut sekutu/ partner yaitu:
1. Sekutu pimpinan : yaitu
anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus dalam CV, biasanya modal yang
disetorkan lebih besar dari anggota yang lain. Sekutu ini bertanggung jawab
tidak terbatas terhadap utang-utang perusahaan.
2. Sekutu Terbatas : yaitu
anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar
modal yang disetorkan, dan mereka tida diperbolehkan aktif dalam perusahaan.
Kebaikan
CV :
§
Modal
yang dikumpulkan lebih besar
§
Mudah
memeperoleh kredit
§
Kemampuan
manajemennya lebih besar
§
Pendiriannya
relatif mudah
Kelemahan
CV :
§
Sebagian
anggota/ sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
§
Kelangsungan
hidupnya tidak menentu, tergantung sekutu pimpinan
§
Sulit
untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan
§
Kerugian
karena kesalahan salah satu sekutu pimpinan turut diterima oleh sekutu lainnya.
D. Perseroan Terbatas (PT)
Berbeda
dengan perseorangan, firma atau CV, PT terdiri atas para pemegang saham
(stockholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang
perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. PT ini merupakan suatu badan
hokum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi
masing-masing pemegang saham. Kepada pemegang saham hanya dibayarkan deviden apabila
perseroan mendapat laba. Kalau rugi, tidak bolrh dibayarkan deviden kepada persero. Oleh karena itu setiap tahun
diwajibkan kepada direktur melaporkan keuntungan yang diperolehnya.
Kebaikan
PT :
§
Tanggung
jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang perusahaan.
§
Kontiniutas
perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada
beberapa peserta pemilik dapat berganti-ganti
§
Mudah
untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain
§
Mudah
memperoleh tambahan modal untuk memperluas volue usahanya. Misalnya dengan
mengeluarkan saham baru
§
Terdapat
efisiensi pengelolaan sumber dana dan
efisiensi pimpinan (dapat diganti dengan yang lebih cakap)
Kelemahan
PT :
§
PT
merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima oleh para pemegang
saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari pemegang saham
tersebut
§
Mendirikan suatu PT tidak mudah atau lebih
rumit, memerlukan akte notaries dan izin khusus tertentu yang kesemuanya itu
memerlukan biaya yang besar.
§
Kurang
terjaminnya rahasia perusahaan, karena semua kegiatan perusahaan harus
dilaporkan pada para pemegang saham.
3. KEPEMILIKAN BISNIS SWASTA
MULTINASIONAL (ASING)
Adalah kepemilikan bbisnis yang didirikan
oleh WNI bekerja sama dengan WNA untuk melakukan investasi (penanaman modal) di
Indonesia, disebut dengan badan usaha Penanaman Modal Asing (PMA) dan diatur
UU. Agar modal asing seperti ini banyak masuk Indonesia, maka pemerintah
memberikan kelonggaran kepada pemilik modal dengan memberikan fasilitas khusus
sepeti pembebasan bead an pajak. Pendirian bisnis PMA biasanya atas persetujuan
dan dengan fasilitas yang diberikan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman
Modal)
4. BENTUK KEPEMILIKAN KOPERASI
Kata koperasi berasal dari bahasa inggris
cooperation atau kerjasama. Pengertian kerjasama disini adalah kerja
bersama-sama dengan orang lain. Bentuk kepemilikan koperasi tidaklah merupakan
usaha perorangan, tetapi dilakukan bersama-sama orang lain untuk mencapai
tujauan tertentu.
Pokok-pokok
koperasi:
a. Sifat keanggotaan sukarela dan
terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
b. Usaha dan tatalaksananya
bersifat terbuka
c. Sifat-sifat swadaya, swakarsa,
swasembada merupakan pencerminan dari prisip dasar percaya pada diri sendiri
d. Rapat anggota merupakan
kekuasaan tertinggi dalam suatu koperasi
e. Mengembangkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat umumnay
f. Adanya pembatasan bunga atas
modal
g. Pembagian sisa hasil usaha
diatur menurut jasa masing-masing anggota pada koperasi
5. BENTUK KEPEMILIKAN YAYASAN
Sebuah
yayasan dapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk kepemilikan bisnis di
Indonesia, karena suatu yayasan diizinkan memiliki kekayaan tersendiri,
walaupun dikelola untuk kepentingan tujuan social, keagamaan dan kemanusiaan.
Namun pengelola suatu yayasan tidak diubahnya dengan pengelolaan kegiatan
bisnis lainnya, yang harus mempertanggungjawabkan semua kekayaan itu
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi, seperti halnya kegiatan bisnis lainnya
di Indonesia. (Yayasan diatur dalam UU No. 16 Tahun 2001 yang diperbarui UU N0.
28 Tahun 2004 ada tiga organ yaitu Pembina, Pengurus sebagai pelaksana kegiatan;
dan Pengawas
Empat
cara untuk memulai usaha :
a. Merintis usaha baru (Starting)
Yaitu
membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, dan
manajemen yang dirancang sendiri.
Ada
tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis :
1) Perusahaan perorangan, yaitu
bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
2) Persekutuan (partnership)
yaitu suatu kerja sama dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama
3) Perusahaan berbadan hukum
(corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham.
b. Membeli perusahaan orang lain
Membeli
perusahaan orang lain yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh
orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
c. Kerja sama manajemen
(franchising)
Yaitu suatu kerja sama antara franchisee
dengan franchisor dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal
pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, pembukuan, penetapan standar, promosi pengendalian kualitas, dan
sumber-sumber permodalan.
d. Mengembangkan usaha yang sudah
ada dengan memperluas atau buka cabang (biasanya perusahaan keluarga)
Karakteristik
Sikap dan Perilaku Agar Usaha Berhasil :
a. Percaya diri yang kuat &
optimis memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk
berhasil
b. Memiliki komitmen yang tinggi
dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya pada usaha.
c. Memiliki semangat kerja yang
tinggi dan tidak mudah putus asa
d. Memiliki rasa tanggung jawab
baik dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun terhadap
keberhasilan
e. Berambisi untuk selalu mencari
peluang
f. Tahan terhadap risiko dan
ketidakpastian
g. Memiliki ketrampilan memimpin
orang lain
h. Memiliki kreativitas yang
tinggi, fleksibel, dan kemampuan untuk menanggapi perubahan yang cepat
i.
Memiliki
tingkat energy yang tinggi, wirausaha yang berhasil memiliki daya juang yang
lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya.
j.
Berorientasi
pada masa yang akan dating untuk tumbuh dan kembang
k. Belajar dari kegagalan,
wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal. Ia selalu memfokudkan
kemampuan pada keberhasilan
l.
Selalu
memerlukan umpan balik yang segera. Ia selali ingin mengetahui hasil dari apa
yang dikerjakannya
Beberapa
Alasan Seseorang Melakukan Usaha :
a. Alasan keuangan yaitu
§
Untuk
mencari nafkah
§
Untuk
menjadi kaya
§
Untuk
mencari pendapatan tambahan
b. Alasan social yaitu
§
Untuk
memperoleh gengsi/ status
§
Untuk
dapat dikenal dan dihormati
§
Bertemu
banyak orang
c.
Alasan pelayanan yaitu
§ Untuk
member pekerjaan
§ Untuk
membantu ekonomi masyarakat
§ Untuk
masa depan keluarga
d.
Alasan pemenuhan diri yaitu
§ Untuk
menjadin atasan mandiri
§ Untuk
menghindari ketergantungan pada orang lain
§ Untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan
§ Untuk
menjadi lebih produktif
§ Untuk
menggunakan kemampuan pribadi atau berpresatasi
Pengusaha Menghadapi Persaingan
Sehingga Harus
a.
Kemauan/ Minat
Adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu sehingga benturan, rintangan yang dialami dapat dikalahkan.
b.
Keberanian
Sikap berani untuk memulai merubah pola
pandang dan pola piker yang melandasi sikap kuat
c.
Kreatifitas
Modal utama orang yang hendak terjun
dalam usaha harus kreatif dan inovatif terhadap hasil produk maupun untuk
melangkah ke pemasaran
d.
Semangat
Nafsu untuk bekerja, berjuang dan bertindak
berlandaskan kekuatan, kegembiraan, untuk mengalahkan segenap tantangan dan
halangan.
e.
Materi (uang)
Beberapa Jenis Kerja Sampingan Bisa
Dilakukan :
a.
Kerja sampingan dengan background ilmu
yang dipelajari di bangku kuliah, misalnya menjadi penterjemahm teknisi
computer dan lain sebagainya
b.
Kerja sampingan yang didasarkan pada
bakat dan keahlian, menjadi model, penjahitm koki masakan, karena merasa memiliki bakat di bidang tersebut
c.
Kerja sampingan karena ada peluang dan
kesempatan, biasanya jenis kerja sampingan ini tak mengenal keahlian ataupun
bidang kajian tertentu, missal menjadi pedagang pulsa atau yang menjadi tenaga
freelance pada sebuah event organizer
Manfaat Menumbuhkembangkan Minat Usaha
:
a.
Mengembangkan ekonomi masyarakat secara
mandiri
b.
Memanfaatkan peluang-peluang yang ada
agar lebih bernilai ekonomi
c.
Lebih produktif
d.
Meningkatkan kualitas daya saing dalam
pasar kerja
e.
Memberikan pengalaman berwirausaha
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
BISNIS
A. PENGERTIAN
BISNIS
Kata
bisnis berasal dari bahasa Inggris “Business” yang berarti perusahaan/ usaha.
Menurut arti dasarnya bisnis memiliki makna sebagai “the buying and selling of
goods and services.”
Bisnis merupakan kegiatan
perdagangan barang dan jasa yang berarti meliputi semua aspek kegiatan yang
menyalurkan baran dan jasa dari produsen sampai pada konsumen. Selain itu ada
juga yang mengartikan bisnis merupakan kegiatan yang mengorganisir factor
produksi untuk memproduksi dan menyalurkan barang dan jasa kepada masyarakat.
Dari pengertian ini berarti kegiatan manufacture (membuat sesuatu hasil dengan
bantuan tangan atau mesin, yang berarti meliputi industry dan kerajinan) juga
termasuk dalam kegiatan bisnis.
Pada dasarnya suatu usaha bisnis
adalah usaha untuk menciptakan nilai kegunaan produk yang semakin tinggi
sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam menciptakan nilai manfaat
produk tadi sedikitnya ada tiga aktivitasnya yang harus dilakukan usaha bisnis,
sehingga kepentingan kedua belah pihak (produsen dan konsumen) terpenuhi.
§ Aktivitas
pertama adalah produksi yaitu memproduksi barang atau jasa yang dikehendaki
konsumen. Setelah kegiatan produksi selesai dilanjutkan dengan
§ Aktivitas
distribusi, yaitu kegiatan untuk menyalurkan hasil poduk ketempat-tempat
tertentu yang berorientasi menjangkau konsumen, sehingga konsumen dengan mudah
dapat memperoleh produk tersebut. Sedangkan
§ Aktivitas
ketiga adalah aktivitas konsumsi, yang dilakukan oleh para konsumen setelah
mereka berhasil mendapat produk yang diinginkannya itu.
Aktivitas Bisnis Dapat
Dijelaskan Seperti Dalam Bagan Berikut :
Produksi
|
Distribusi
|
Konsumsi
|
Lingkup aktivitas bisnis sangat
luas, namun pada dasarnya aktivitas tersebut terdiri dari Produksi, Distribusi
dan Konsumsi. Aktivitas produksi dan distribusi dilaksanakan oleh produsen atau
pelaku bisnis, sedangkan aktivitas konsumsi dilakukan oleh konsumen. Konsumen
akan dapat melakukan konsumsi dengan lancer bila pendistribusian produk itu
benar-benar dijamin sampai di tempat pengecer sehingga dapat dijangkau oleh
para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Dalam melaksanakan aktivitas
produksi pelaku bisnis telah memiliki gambaran tentang produk apa yang akan
diproduksi. Pengetahuan ini didasarkan pada hasil-hasil kegiatan penelitian dan
riset di lapangan yang sebelumnya telah dilaksanakan. Produsen tidak mungkin
melakukan aktivitas produksi tanpa dasar yang kuat, karena dikhawatirkan produk
yang sudah jadi itu tidak laku dijual dipasar. Dari hasil riset yang dapat dipercaya
tersebut, pelaku usaha mulai menyediakan segala sesuatu yang dapat mendukung
terjadi produksi, seperti penyediaan tenaga kerja, modal, material dan
peralatan mesin yang diperlukan agar produksi dapat dilaksanakan. Tanap
kesediaan factor-faktor produksi di atas, maka kegiatan produksi akan
terhambat, sehingga jadwal produksi tidak dapat tercapai. Sebaliknya bila semua
factor-faktor pendukung sudah cukup tersedia, maka aktivitas produksi bisa
dilaksanakan, sampai menghasilkan produk yang siap didistribusikan mendekati
para calon konsumen.
Sesudah pelaku bisnis melaksanakan
aktivitas produksi, maka tindakannya itu perlu pula dilanjutkan dengan
aktivitas distribusi yaitu menyalurkan produk ke arah konsumen berada. Dalam
mendistribusikan atau menyalurkan produk seperti ini diperlukan para agen besar
pedagang perantara sampai pengecer. Pelaku bisnis harus melakukan kerjasama
bisnis dengan para perantara tersebut agar produknya dapat menjangkau para
calon konsumen yang tinggal di pelosok-pelosok kota dan desa. Hal ini perlu
dilakukan, karena sekiranya produk itu hanya disimmpan digudang tanpa
disalurkan kepada para pemakainya tentu saja produk yang sudah dibuat dengan
susah payah dan memakan biaya dan waktu yang besar akan mengalami kerusakan.
Bila produk dalam kondisi rusak jelas perusahaan akan menderita rugi. Dengan
demikian apa yang diharapkan semula untuk mendapat untung, yang timbul malah
kerugian, Disamping produk, mungkin saja perusahaan harus mengeluarkan biaya
yang mahal untuk menyewa gudang tempat penyimpanan produk itu. Dalam kondisi
ini dapat dikatakan bahwa perusahaan sukses dalam aktivitas produksi tetapi
gagal dalam aktivitas, karena produk tidak sampai dinikmati oleh para konsumen.
Setelah aktivitas produksi dan
ditribusi berhasil dilaksanakan, maka pelaku bisnis perlu memantau aktivitas
konsumsi di lapangan. Pada dasarnya aktivitas konsumsi tidak termasuk dalam
tanggung jawab produsen, namun ia harus dapat membaca kecenderungan konsumen
untuk membeli sesuatu produk. Bila produk yang ditawarkannya mempunyai kualitas
dan bentuknya menarik calon konsumen, dan mereka butuhkan pasti akan melakukan
pembelin terhadap produk yang ditawarkan itu. Tinggi rendahnya aktivitas
konsumsi terhadap produk yang diproduksi di tingkatan konsumen, dapat tergambar
pada semakin membesarnya tingkat penjualan produk. Karena itu semakin tinggi
tingkat konsumsi yang dilakukan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan
berarti perusahaan telah berhasil melaksanakan aktivitas konsumsi dengan baik.
B. FUNGSI BISNIS
Fungsi bisnis adalah untuk dapat menyediakan barang
dan jasa bagi kebutuhan masyarakat. Untuk itu diperlukan lebih dulu bahan
bakunya, kemudian diproses dalam pabrik barang jadi sebagai hasil produksi,
baru kemudian disalurkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Semua
kegiatan ini menimbulkan utility. Fungsi bisnis dalam masyarakat adalah untuk
menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai, kini
setelah diubah atau diolah menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
konsumen.
Fungsi
utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu barang atau jasa dengan :
1. Mengubah
bentuknya (form utility) yang tidak lain fungdi prosduksi
2. Memindahkan
tempat produk itu (place) utility atau fungsi distribusi
3. Mengubah
kepemilikan (possessive utility) atau
fungsi penjualan
4. Menunda
waktu kegunaan (time utility) atau fungsi pemasaran
Dengan melakukan keempat fungsi di
atas, maka hasil produksi yang dilakukannya semakin dicari oleh konsumen untuk
memenuhi kebutuhan.
C. PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan adalah
organisasi atau lembaga yang menjalankan kegiatan bisnis.
Perusahaan adalah
suatu unit kegiatan ekonomi yang menggunakan factor-faktor produksi yang
diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
dengan tujuan untuk mendapat hasil tertentu (pada umumnya laba)
Perusahaan adalah suatu
unit kegiatan perusahaan yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar
dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dalam suatu bisnis
terdapat factor utama menjalankan bisnis (pelaku bisnis) tersebut yaitu :
Manusia sebagai pemilik, manajer, pekerja, dan konsumen. Masyarakat memerlukan
kehadiran bisnis disamping untuk menyediakan barang dan jasa, juga sebagai
tempat untuk mencari pekerjaaan.
§ Pemilik
adalah orang yang mengivestasikan uang dalam suatu kegiatan bisnis untuk
memperoleh keuntungan dari uang atau modal yang ditanamkannya tersebut. Pada
saat mengambil keputusan penting, seringkali manajer professional meminta
pertimbangan kepada pemilik perusahaan.
§ Manajer
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung
jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahaan serta
pertanggungjawaban social. Manajer ini dapat dijalankan oleh pemilik perusahaan
atau seseorang manajer professional yang dipekerjakan oleh pemilik. Seorang
manajer professional akan bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan dan wajib
menyusun suatu bentuk laporan bisnis pada periode tertentu berupa laporan
Neraca dan Rugi/ Laba perusahaan.
§ Tenaga
kerja adalah individu yang menawarkan ketrampilandan kemampuan untuk
memproduksi barang atau jasa agar
prusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan
memperoleh upah/ gaji sesuai dengan ketrampilan yan dimilkinya. Diharapkan oleh
perusahaan bahwa tenaga kerja tersebut dapat merupakan suatu tim yang handal
dalam menunjang kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
§ Konsumen
adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu
perusahaan untuk pemakaian pribai. Dalam melakukan pembelian produk/ jasa
tersebut konsumen mempunyai aneka ragam keinginan dan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan harus dapat menentukan apa yang
diinginkan oleh konsumen, agar dalam jangka panjang secara berkesinambungan
konsumen setia membeli produk/ jasa perusahaan.
E.
PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem adalah kesatuan atau unit yang terdiri
dari sub-sub system yang saling bekerja sama ataupun saling mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung untk
mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu system, berarti kombinasi
dari berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung
mempengaruhi proses produksi dan
distribusi barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain
keuntungan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Sistem perusahaan
mempunyai beberapa sifat :
1.
Kompleks
Secara
keseluruhan, unit-unit perusahaan akan
saling bekerjasama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain itu, masing-masing bagian dapat dirinci menjadi sub-sub bagian yang juga
saling tergantung satu sama lainnya. Hubungan yang terjadi itu sangat kompleks
bila penelusuran dilakukan secara menyeluruh. Sebagai contoh, untuk
melaksanakan aktivitas produksinya, perusahaan harus berhubungan dengan pemasok
bahan baku, tenaga kerja, lembaga keuangan.
2.
Sebagai Suatu Kesatuan
Dalam
kenyataaannya, walapun perusahaan terdiri atas banyak bagian, proses kegiatan
yang dijalankan tidak memungkinkan mereka untuk berjalan sendiri-sendiri
melainkan menuju ke satu tujuan yaitu tujuan perusahaan (mencapai keuntungan
dan pemenuhan kebutuhan masyarakat). Dalam hal ini seluruh kegiatan perusahaan
harus merupakan suatu kesatuan.
3.
Sifatnya Beragam
Dalam
realitas dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan punya cara beroperasi yang
berbeda satu sama lainnya. Tidak ada perusahaan yang sama persis baik dalam
ukuran skala usaha, bentuk maupun jenis usahanya. Di samping itu perusahaan sejenis biasanya
melakukan diversifikasi produk untuk menutup kerugian produk yang satu dengan
keuntungan poduk yang lainnya.
4.
Saling Tergantung
Pada
umumnya, suatu perusahaan tergantung pada perusahaan lainnya, setidaknya kepada
perusahaan pemasok bahan bakunya. Dalam lingkungan intern perusahaan,
ketergantungan juga terjadi antara satu bidang dengan bidang-bidang lainnya.
Contoh : antara bidang produksi dengan bidang pengepakan, bidang produksi
dengan bagian pemasok bahan baku.
5.
Sifatnya Dinamis
Sifat
dinamis dibutuhkan perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya di masa
mendatang. Agar dapat bertahan perusahaan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan kekuatan
dan tekanan yang berasal dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan itu
sendiri.
Dalam
system bisnis tentu ada sub-sub system yang menjadi pendukung berfungsinya
sistem untuk mencapai tujuannya. Tanpa dukungan dari masing-masing sub system,
maka sistem bisnis akan mejadi lumpuh dan tidak berfungsi.
Yang menjadi
subsistem dalam system bisnis adalah :
1. Man
(sumber daya manusia)
2. Money
(uang atau modal)
3. Material
(bahan baku)
4. Machine
(mesin, termasuk juga tenaga listrik)
5. Methode
(yang disamakan dengan manajemen atau skill, ketrampilan yang digunakan untuk
mengkoordinir an mengkombinasikan sub-sub system yang lain)
Tanpa
dukungan dari sub-sub system tersebut aka jalannya system dalam hal ini
kegiatan bisnis akan pincang atau tidak dapat berfungsi sama sekali dalam
mencapai tujuan system bisnis yaitu memproduksi produk dan melempar produk itu
dibeli konsumen. Dengan sampainya produk
ke tangan konsumen, maka kegiatan bisnis akan berhasil memupuk keuntungan atau
laba sabagai tujuan utama suatu bisnis.
LINGKUNGAN PERUSAHAAN, ETIKA DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan
usaha yaitu :
a.
Pendidikan dan Teknologi
Yang mendukung penyediaan sumber
daya manusia yang andal, sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa berkualitas
dengan harga kompetitif. Pendidikan meliputi tingkat kecerdasab yabg berkaitan
dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Teknologi meliputi tingkat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industry, peralatan dan
fasilitas lain.
b.
Perekonomian
Meliputi kebijaksanaan
pemerintah, system perbankan, system perpajakan, tingkat kondisi masyarakat,
tingkat pendapatan masyarakat
c.
Sosial dan Budaya
Dalam kaitannya dengan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, yang bertindak sebagai control social
dunia usaha ataupun sebagai pendukung dunia usaha.
d.
Kependudukan
Dalam kaitannya dengan jumlah
penduduk, penyebaran penduduk, jenis kelamin, distribusi umur, maupun
perkembangannya dari waktu ke waktu yang dapat menunjang prospek perekonomian
suatu negara.
e.
Internasional
Dalam kaitannya dengan kur,
neraca pembayaran, transfer teknologi, transfer budaya, proteksi.
f.
Politik dan Hankam
Dalam kaitannya dengan menjaga
stabillitas perekonomian negara, menciptakan iklim usaha yang menjanjikan
prospek cerah.
g.
Hukum
Peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang mengatur kepastian usaha, perlindungan
hak-hak serta aturan-aturan tertentu seperti UU perburuhan, perpajakan.
Lingkungan
eksternal yang berpengaruh langsung terhadap usaha yaitu :
a.
Pemasok/ Supplier
Kualitas dan harga bahan baku
pemasok sangat mempengaruhi kinerja perusahaan, karena kualitas dan harga
barang baku akan menentukan bersaing tidaknya produk perusahaan dengan pesaing
b.
Penyalur/ Perantara
Yang berperan dalam
pendistribusian hasil produksi ke konsumen. Saluran distribusi akan menentukan
tingkat lipatan pasar yang dapat dicapai produk perusahaan dan juga menentukan
tingkat ketersediaan produk perusahaan di berbagai took tempat penjualan.
c.
Teknologi
Yang berkaitan dengan
perkembangan proses kerja, peralatan, metode
d.
Pelanggan
Perusahaan membuat barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, penerimaaan dan loyalitas konsumen
terhadap prduk akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka
panjang, karena itu produk harus unggul.
e.
Pesaing
Dalam hal ini meliputi
perusahaan yang membuat produk sejenis maupun produk pengganti/ substitusi,
agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan maka diperlukan suatu strategi
untuk menghadapi pasar pesaing tersebut, jika mungkin justru perusahaan
mengubah tantangan menjadi kesempatan
Lingkungan
Internal adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi, yaitu:
a.
Tenaga Kerja meliputi fisik dan non
fisik, upah/ gaji
b.
Peralatan dan Mesin-Mesin
c.
Permodalan
d.
Bahan mentah, bahan setengah jadi,
pergudangan, mobilitas, fisik.
e.
Sistem informasi dan administrasi,
sebagai acuan pengambilan keputusan manajemen
Contoh Pengaruh Timbal Balik Antara
Lingkungan dan Dunia Usaha
§
Lingkungan eksternal makro : Dunia
usaha turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat (tingkat pendapatan
mereka bertambah) sebab factor-faktor produksi yang mereka serahkan dibayar
oleh dunia usaha. Adanya peningkatan tara krhidupan menyebabkan permintaan akan
hasil-hasil produksi dari dunia usaha juga meningkat. Hal ini berarti pula
bahwa kegiatan dunia usaha tetap berlangsung bahkan semakin berkembang.
§ Lingkungan
eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah sangat
tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan
mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha
berarti dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.
§
Lingkungan Internal : Apabila
lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan serta pengembangan karyawan/
pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan semakin tinggi. Prestasi kerja
yang tinggi akan menguntungkan dunia usaha.
ETIKA BISNIS
Etika berasal dari
Yunani (Ethos) yang berarti kebiasaan, dan etika sebagai ilmu dapat diartikan
sebagai ilmu yang membicarakan perbuatan atau perilaku yang dapat dinilai baik
atau buruk. Etika adalah pengetahuan tentang perilaku, kebiasaan masyarakat
berkaitan dengan norma-norma yang membedakan hal yang benar atau salah mengacu
kepada hokum agama, adat, dan negara.
Etika Bisnis adalah
penerapan etika dalam menjalankan kegiatan suatu bisnis (tujuan bisnis :
memperoleh keuntungan tetapi harus berdasarkan norma-norma dan dalam proses
produksinya tidak merusak lingkungan hidup. Berdasarkan etika bisnis, limbah
industry ang dihasilkan dalam proses produksi harus diproses lebih lanjut
sebelum dibuang. (Limbah industry melalui instalasi proses harus menjadi air
bersih dan zat padat yang aman).
Alasan-alsan Perlunya Etika Bisnis :
1. Bisnis
bagaimanapun juga merupakan kegiatan yag berada di tengah masyarakat,
kelangsungan hidup dan berkembangnya perusahaan tidak terlepas dari partisipasi
dan kesediaan masyarakat menerima perusahaan tersebut.
2. Lembaga
bisnis dijalankan oleh dan terdiri dari manusia yang memiliki nurani dan akal
budi
3. Sukses
suatu lembaga bisnis dikarenakan :
a.
Mendapat kepercayaan para pemilik
saham karena mampu memberikan laba
b.
Didukung oleh segenap karyawan
c.
Didukung oleh pemasok
d.
Karena kesetiaan konsumen yang merasa
puas atas kualitas dan harga dari produknya
e.
Diterima oleh masyarakat sekitar,
karena merasa ikut menikmati limpahan manfaat kehadirannya.
f.
Ditopang oleh jaringan penyalur/
distributor.
g.
Diizinkan oleh pemerintah karena
mentaati peraturan.
PERTANGGUNGJAWABAN
SOSIAL PERUSAHAAN
Dalam
menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab
terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat. Apabila memungkinkan, disamping
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan sendiri juga dapat memberikan
kesejahteraan bagi lingkungan/ masyarakat.
1.
Bertanggung jawab terhadap pelanggan/
konsumen
Pelanggan
adalah pembeli produk/ jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu
dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Perusahaan harus memperhatikan
adanya Konsumerisme yaitu suatu gerakan untuk
memberikan informasi kepada para konsumen dan melindungi mereka dari
tindakan-tindakan yang salah. Hal-hal yang sangat diperhatikan Konsumerisme
misalnya, produk atau kualitas layanan jasa, iklan yang indakan perusahaan yang timenyesatkan serta
tidak adil.
Berkaitan dengan Konsumerisme
tersebut, dikenaln 4 hak-hak konsumen yang perlu dilindungi :
a.
Hak untuk keselamatan
Konsumen harus dilindungi
keselamatannya dalam mengkonsumsikan produk/ jasa gar terhindar dari kerugian
atau kecelakaan. Misalnya dalam pemakaian obat, kmosmetika, makanan dan
minuman, sebaiknya pada label diberikan petunjuk pemakaian serta kandungan zat
yang terdapat dalam produk tersebut.
b.
Hak untuk memperoleh inormasi
Sebelum memutuskan suatu
pembelian, konsumen berhak untuk memperoleh informasi yang akurat tentang
produk/ jasa yang akan dibelinya. Sebagai contoh, sebelum calon debitur bank
mengajukan permohonan pinjaman, maka ia berhak mendapatkan keterangan tentang
besarnya bunga, biaya administrasi, angsuran kredit, agunan.
c.
Hak untuk memilih
Dalam memutuskan untuk memilih
produk/ jasa yang akan dibelinya, konsumen berhak untuk memilih beberapa variasi
atau jenis produk/ jasa. Sebaiknya produsen menyediakan banyak variasi pilihan
produk pada beberapa variasi harga yang layak. Misalka KA, RS, pertunjukan
menyediakan beberapa variasi layanan dalam beberapa variasi harga.
d.
Hak untuk didengar
Kosumen juga harus diperhatikan
haknya untuk member masukan informasi, keluhan atau menanyakan segala sesuatu
tentang produk kepada produsen. Perusahaan sebaiknya menyediakan petugas
semacam “Publi Relation” atau hubungan masarakat untuk melayani konsumen dalam
hal-hal tersebut diatas.
2. Bertanggung
Jawab terhadap tenaga kerja
Seperti
halnya terhadap konsumen, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap
keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut tentunya sangat
mengharapkan adaanya kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak,
adanya beberapa jaminan kerja seperti asuransi kesehatan, cuti, rekreasi.
Pekerja juga berhak mengetahui keadaan umum perusahaan san menghendaki adanya
manajer yang responsive terhadap keluha pekerja
3. Bertanggung
Jawab Terhadap Lingkungan
Dalam
menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus memperhatikan keadaan di
lingkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan supaya tetap dapat menciptakan
lingkungan di sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi yang disebabkan
oleh limbah perusahaan, seperti misalnya pembuangan limbah jangan sampai
menyebabkan polusi pada air sungai/ sumur, tanah. Juga asap yang dikeluarkan
melalui cerobong supaya tidak menyebabkab polusi udara. Hal tersebut bisa
diatasi dengan pengaturan dan perijinan mengenai lokasi pabrik (jauh dari
pemukiman penduduk) dan juga system pengolahan limbah yang baik. Tentunya para
pemilik perusahaan harus pula menyadari arti penting pelestarian dan kesehatan
lingkungan hidup.
4. Bertanggung
Jawab Terhadap Investor
Pada
umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan,
terutama yang terkait dengan pengelolaan dana, jual beli saham. Hal tersebut
tentu saja menyangkut masalah laba yang akan dibagikan kepada para pemegang
saham. Eksekutif perusahaan harus dapat meyakinkan kepada investor bahwa,
pengelolaan, keungan perusahaan sudah tepat. Tentu saja hal ini akan tercermin
pada Neraca dan Laporan Rugi/ Laba yang dibuat setiap tahun buku.
PEMILIHAN
LOKASI PERUSAHAAN
A. ARTI PENTING LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi
/ letak perusahaan disebut tempat kediaman perusahaan yaitu tempat dimana
perusahaan melakukan aktivitas perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan
diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Tempat kediaman perusahaan an
tempat kedudukan perusahaan tidak selalu berada pada suatu tempat yang
bersamaan. Dalam memilih lokasi perusahaan dan tempat lokasi, perusahaan harus
memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi biaya, kecepatan waktu,
kemudahan sarana dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Lokasi
yang tepat akan menentukan :
a.
Menghemat
biaya dan akan menurunkan harga jual
b.
Mempunyai
keunggulan dalam persaingan
c.
Keunggulan
pelayanan dan service terhadap konsumen
d.
Mudah
dalam mendapatkan bahan secara continue
e.
Mudah
dalam mendapatkan tenaga buruh
f.
Mudah
dalam memperluas areal bila memerlukan perluasan.
B.
JENIS
LOKASI PERUSAHAAN
1.
Letak
perusahaan yang terikat pada alam.
Letak perusahaan ini sangat
ditentukan oleh sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia; missal
usaha pertanian temabakau, pertambangan.
2.
Letak
perusahaan berdasarkan sejarah.
Misal
kerajinan perak di Kotagede; Batik di Solo, Yogyakarta
3.
Letak
perusahaan yang ditentukan Pemerintah.
Dalam hal ini pemerintahlah yang
menentukan dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar
masyarakat di sekitar lokasi itu tidak merasa terganggu. Misal : Pabrik
senjata/ amunisi, peternakan dan pabrik obat-obatan.
4.
Letak
perusahaan yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan
ini bersifat industry, beberapa factor yang perlu dipertimbangkan sebagai
berikut. :
a.
Dekat
dengan bahan baku. Contoh : pabrik gula, pabrik semen
b.
Dekat
dengan pasar.
Perusahaan berusaha sedekat
mungkin dengan pasar atau konsumen.
Contoh : pabrik roti, rumah
makan dan juga perusahaan jasa seperti bank/ asuransi.\
c.
Dekat
dengan pemasok tenaga kerja.
Bagi perusahaan yang banyak
membutuhkan tenaga kerja bukan ahli cenderung mempertimbangkan dengan tenaga
kerja tersebut. Misal : pabrik rokok.
d.
Dekat
dengan penyedia sumber tenaga/ energy.
Contoh : pabrik peleburan biji
baja.
e.
Iklim
Suatu perusahaan seringkali
membutuhkan suhu udara yang tertentu
Contoh : pabrik teh,
pemintalan kapas, industry jamur
f.
Ongkos
transport
C.
CARA
PENENTUAN LOKASI PERUSAHAAN
1.
CARA
KUALITATIF
Dengan cara ini diadakan penelitian secara
kualitatif terhadap factor-faktor yang di anggap relevan atau memegang peranan
pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam :
Baik Sekali (BS)
Baik (B)
Sedang (S)
Kurang (K)
Kurang Sekali (KS)
2.
CARA
KUANTITATIF
Dengan cara ini hasil analisis
kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada
masing-masing kriteria.
PENETAPAN LOKASI PERUSAHAAN MENURUT TEORI ALFRED WEBER
Weber mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi
perusahaan, yaitu :
a. Biaya pengangkutan
b. Biaya tenaga kerja
Titik
tolak analisis Weber terletak pada faktor biaya pengangkutan, kemudian
diperhatikan pula biaya tenaga kerja. Apabila suatu industri menganggap biaya
pengangkutan menjadi faktor utama dalam menetapkan lokasi, maka perusahaan akan
didirikan pada suatu titik pada garis lurus yang menghubungkan :
Tempat Bahan Baku/ Mentah (TBM) dan Daerah
Konsumen (DK)
TBM _______________________________ DK
Untuk dapat menetapkan Tempat
Kediaman Perusahaan (TKP) antara TBM dan DK, maka menurut Weber harus dilihat sifat
bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak proses produksinya.
Sifat bahan baku/ mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan sbb :
a.
Bahan
baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat dimana saja (Udara
bagi pabrik gas)
b.
Bahan
baku byang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ada di beberapa
tempat tertentu saja.
(Tanah liat untuk pabrik batu
bata). Dalam proses produksinya ada bahan baku yang seluruhnya habis dipakai
dalam proses produksi dan ada bahan baku yang tidak seluruhnya dipakai dalam
proses produksi (Ada kemerosotan berat bahan baku), misal tebu yang menjadi
bahan baku pabrik gula.
c.
Dibutuhkan
berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah
Apabila seluruh bahan mentah habis
digunakan dalam proses produksi (missal industry gerabah, yang ada di Kasongan
Bantul), digunakan 300 kg bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses produksi
maka akan dihasilkan 300 kg barang jadi. Oleh karena mengangkut bahan mentah
risikonua lebih kecil dibanding jika mengangkut barang jadi, maka perusahaan
cenderung menempatkan TKP di DK.
Contoh : Jarak antara TBM – DK = 200 km, Biaya
pengangkutan untuk 1kg/200 km –Rp. 200
Menejemen dan Organisasi dalam Pengelolaan Jenis Usaha/
Bisnis.
Bidang manajemen dalam pengelolaan
usaha/ bisnis , meliputi:
(a) bidang
tenaga kerja ,yang mengelola pengadaan, pembinaan, menggerakan para tenaga
kerja agar mereka siap bekerja sama dalam perusahaan;
(b) Bidang
produksi, yang mengadakan bahan baku berkualitas dengan jumlah yang memadai,
memelihara kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan sesuai dengan
permintaan pasar,
Komentar
Posting Komentar